Suara.com - Event akbar Festival Danau Toba akan kembali digelar. Kali ini, Kabupaten Dairi ditunjuk sebagai tuan rumah.
Festival Danau Toba akan berisi budaya, olahraga, dan tentunya pariwisata.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menjelaskan, cikal bakal kegiatan ini adalah Pesta Danau Toba (PDT). Event ini telah dilakukan sejak 1980-an.
“Sejak tahun 2013, PDT berubah nama menjadi Festival Danau Toba (FDT). Setelah itu, pelaksanaannya dilakukan bergantian di 7 kabupaten yang mendiami kawasan Danau Toba, yaitu Kabupaten Simalungun, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo, dan Samosir,” ujarnya, Kamis (8/11/2018).
Baca Juga: Walau Sudah Dikenal, Kemenpar Gigih Promosikan Danau Toba
Tahun lalu, FDT berlangsung di Kabupaten Humbang Hasundutan. Pelaksanaannya dipusatkan di Kecamatan Paranginan, tepatnya di kawasan wisata Sipinsur. Tahun ini festival dilaksanakan di Kabupaten Dairi.
“Untuk tahun ini, Kabupaten Dairi menjadi tuan rumah. Rencananya, FDT akan dibuka langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo,” imbuhnya.
Seluruh kegiatan FDT akan dipusatkan di sepanjang Pantai Tao Silalahi, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi. Ada 2 alternatif lokasi pusat kegiatan.
Pertama, di area Tugu dan Makam Raja Silahisabungan. Kedua, di lapangan terbuka di Desa Silalahi II.
Menpar optimistis, FDT 2018 lebih baik dari tahun sebelumnya. Ia pun berharap, jumlah pengunjung meningkat, minimal 10 ribu orang.
Baca Juga: Judika: Tak Salah Jika Danau Toba Jadi 10 Destinasi Prioritas!
Ia mengingatkan seluruh panitia FDT bekerja maksimal. Harus ada hal spesial yang disuguhkan.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Multikultural Kemenpar, Esthy Reko Astuty, menuturkan, konsep acara dipastikan berbeda dengan festival sebelumnya.
Banyak kegiatan menarik yang akan digelar, mulai dari pentas musik, seni dan kerajinan, kompetisi olahraga tradisional, seminar pariwisata, hingga pameran.
“Akan ada kolaborasi musik etnik dan modern, paduan suara massal, pameran kuliner dan UMKM, lomba vokal grup, penampilan artis ibu kota, dan pagelaran seni budaya. Semua akan dikemas sangat menarik,” beber Esthy, yang juga Ketua Pelaksana Calendar Of Event Kemenpar.