Suara.com - Seorang anak sangat terkejut setelah menemukan ayahnya ingin menjadi seorang perempuan. Sang anak kaget karena menemukan wig dan hormon progesteron di kamar tidur sang ayah.
Jessica Newsom berasal dari Baton Rouge, Louisiana, dan masih berusia 20 tahun ketika ia menemukan progesteron di kamar ayahnya. Melansir Dailymail (7/11/2018), kejadian itu dialami Jessica Newsom pada tahun 2005.
Ayahnya yang dikenal dengan nama Jeff, kemudian pulang ke rumah dan memberi tahu Jessica bahwa dia menikmati berpakaian sebagai wanita, dan itu adalah sesuatu yang dia suka lakukan sejak muda.
Jessica menjelaskan bagaimana orangtuanya berpisah, keinginan ayahnya ingin jadi perempuan menjadi penyebab, ditambah sang ibu kena kanker payudara yang semakin memperburuk kondisi keluarganya.
Baca Juga: Pemilu Sela AS Jadi Faktor Penguatan Rupiah
Empat tahun kemudian, Jeff akhirnya memutuskan hidup sebagai perempuan sepenuhnya waktu dan dikenal sebagai Julie.
"Julie menjelaskan bahwa itu adalah sesuatu yang dia nikmati sejak kecil. Dia menjelaskan bahwa setiap kali dia memiliki kesempatan untuk mengenakan gaun ibunya, maka ia akan melakukan itu. Ketika ibunya tidak di rumah, ia kenakan gaun ibunya dan berjalan di sekitar rumah," seru Jessica Newsom.
"Saya pindah dari rumah keluarga saya ketika saya mulai kuliah pada 2003 dan di tahun-tahun berikutnya ibu saya didiagnosis menderita kanker payudara dan saat itulah orangtua saya berpisah,"
"Saya bingung dan sering merasa itu adalah kesalahan ibu saya ketika dia mulai melihat pria lain selama perawatan penyakit kankernya. Ketika saya datang berkunjung ke rumah ayah saya, saat itulah saya menemukan ayah saya sudah berpakaian sebagai seorang perempuan," lanjut Jessica Newsom.
Jessica Newsom menggambarkan bagaimana dia berjuang untuk bisa menerima keadaani.
Baca Juga: Ledakan di Bekasi, Saksi: Ledakan Kencang Hingga Membakar Rumah
"Saya tidak tahu bagaimana harus bereaksi, saya hanya bercerita kepada pacar saya. Saya hanya merasa tidak yakin tentang apa yang telah terjadi dengan keluarga saya saat itu. Saya sering merasa bertanggung jawab atas orangtua yang berpisah, tetapi saya mulai menyadari bahwa ada perpisahan orangtua saya banyak faktor yang tidak diduga sama sekali," pungkasnya.