Suara.com - Ada yang berbeda di Pesta Rakyat Banda 2018. Tradisi langka yang hanya dilakukan 10 tahun sekali ada di dana.
Namanya Cuci Sumur (Cuci Parigi) di Negeri Lonthor, Pulau Banda Besar, Kecamatan Banda Naira, Kabupaten Maluku Tengah. Pesta Rakyat Banda akan digelar 11 hingga 14 November 2018.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Habiba Saimima, Cuci Parigi adalah sebuah adat untuk mencuci sebuah sumur tua kembar di Desa Lonthor. Ini merupakan desa tertua di Kepulauan Banda dan satu-satunya di Desa Lonthor.
"Adat ini adalah yang terberat dan terbesar di antara adat-adat yang lain yang ada di seluruh Kepulauan Banda. Biasanya seluruh orang Banda di perantauan akan pulang kampung untuk menghadiri acara ini," ujar Habiba, Senin (5/11/2018).
Baca Juga: Jaring Wisman Inggris, Kemenpar Gelar Sales Mission di 2 Kota
Ada hal aneh dari sumur ini. Sumur kembar ini letaknya berdampingan.
Dasar kedua sumur tersebut saling berhubungan, tapi salah satu sumur mengandung air bersih yang dapat langsung diminum, sedang sumur yang lain berair payau.
"Cuci Parigi merupakan acara kolosal dengan struktur ritual yang sarat dengan unsur-unsur mitos bernilai seni tinggi," katanya.
Dalam Cuci Parigi, masyarakat kampung digiring untuk mengeringkan sumur desa yang unik ini. Pengeringan dilakukan dengan selembar kain tanpa sambungan, selebar satu m, dengan panjang sekitar 100 m. Masyarakat Lonthor menyebutnya Kain Gajah.
"Upacara Cuci parigi dimulai dengan menggotong Kain Gajah untuk dimasukan ke dalam sumur. Pada saat itulah, kegiatan membersihkan sumur dilakukan sesuai ketentuan adat yang berlaku," jelas Habiba.
Baca Juga: Kemenpar: NTB Bangkit Jadi Misi Wonderful Indonesia ke Singapura
Setelah dipandang bersih, maka masyarakat mulai menarik ujung Kain Gajah keluar dari sumur, dengan diiringi syair dan lagu-lagu adat daerah yang penuh magis. Kemudian para gadis desa menggotong kain itu menuju pantai.