Penyanyi Tulus: Gerakan Teman Gajah Telah Beli Pelacak

Selasa, 06 November 2018 | 18:00 WIB
Penyanyi Tulus: Gerakan Teman Gajah Telah Beli Pelacak
Penyanyi Tulus (kanan) dalam penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2017 di Teater Garuda TMII, Jakarta Timur, Kamis (16/11/2017) [Suara.com/Wahyu Tri Laksono].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah satu tahun, Gerakan Teman Gajah bisa membeli enam unit kalung pendeteksi lokasi gajah, menggunakan donasi masyarakat yang terkumpul melalui platform penggalangan dana daring, Kitabisa.com.

"Saat ini kita sudah membeli enam unit kalung," demikian papar Tulus, penyanyi sekaligus penggagas gerakan Teman Gajah, Tulus, saat ditemui di Jakarta, Senin (5/11/2018).

Kalung tadi akan dipasangkan dipasangkan ke leher gajah-gajah yang berada di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Lampung. Tujuannya untuk mendeteksi lokasi arah perpindahan gajah selama berada di hutan.

Dengan alat pelacak ini, pergerakan gajah bisa dipantau, sehingga diharapkan mampu meminimalkan kemungkinan gajah-gajah menuju atau berada di lokasi konflik yang membahayakan keselamatan satwa bergading itu.

Baca Juga: Pulangkan Wakil Malaysia, Tontowi : Kalau Enggak Dimatikan...

Tulus mendirikan Gerakan Teman Gajah pada pertengahan 2017. Ide itu muncul setelah pelantun lagu berusia 31 tahun itu mengetahui kabar bahwa terdapat seekor gajah jinak di TNBBS terbunuh.

"Dari situ saya betul-betul merasa tidak bisa diam lagi. Gajah jinak yang ditemukan mati dan dibunuh itu adalah gajah yang membantu saya dan tim dalam proses pembuatan musik video (lagu berjudul) Gajah beberapa tahun yang lalu," ucap Tulus.

"Jadi saya pikir tidak mungkin hanya sekadar bersedih, tidak mungkin hanya sekadar merasa "aduh kasihan, ya" tapi tidak melakukan apa-apa. Itu rasanya tidak mungkin," tambahnya.

Pria bernama lengkap Muhammad Tulus Rusyidi ini bertekad membuat gerakan untuk melestarikan populasi gajah, terutama gajah Sumatera. Gagasan tadi mendapat dukungan penuh dari organisasi non-pemerintah, World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia. Keduanya lalu mendirikan gerakan bernama Teman Gajah.

Lewat gerakan ini, Tulus dan WWF Indonesia mengajak masyarakat untuk bersama-sama melindungi gajah Sumatera dari kepunahan. Salah satu caranya dengan melakukan penggalangan dana untuk membeli kalung pendeteksi lokasi.

Baca Juga: Pengeroyok Jakmania Haringga Sirla Divonis 3 - 4 Tahun Penjara

Hingga saat ini, dana yang terkumpul telah mencapai sekitar Rp 339 juta, dari total Rp 500 juta yang ditargetkan. Bila terpenuhi, Teman Gajah berencana untuk membeli empat kalung tambahan, sehingga gajah-gajah Sumatera yang bisa dipantau keberadaannya semakin banyak.

"Kami akan terus mempromosikan dan mengkampanyekan seluas-luasnya tentang kondisi gajah Sumatera sekarang, bagaimana terancamnya mereka, bagaimana kaitannya mereka dengan lingkungan hidup dan kehidupan kita juga sebagai manusia. Ayo sama-sama berkontribusi untuk pelestarian lingkungan di Indonesia," ujar pria kelahiran Bukittinggi, 20 Agustus 1987 itu. [Antara].

REKOMENDASI

TERKINI