Buah Belum Matang Tapi Kaya Nutrisi, Ini Manfaat Pisang Hijau Lho

Senin, 05 November 2018 | 16:00 WIB
Buah Belum Matang Tapi Kaya Nutrisi, Ini Manfaat Pisang Hijau Lho
Ilustrasi buah pisang kuning dan hijau baik dikonsumsi. (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebanyakan orang cenderung akan membeli buah yang sudah masak seperti halnya pisang yang berwarna kuning cerah karena menganggap pisang matang pasti lebih bernutrisi.

Namun tahukah Anda, ternyata pisang hijau alias pisang yang belum terlalu matang juga tak kalah kandungan nutrisinya lho dilansir Hello Sehat.

1. Jenis dan kandungan gula

Pisang hijau rasanya lebih tawar, bahkan menjurus pahit asam, daripada pisang kuning. Ini karena pisang mentah memang mengandung kadar gula yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang sudah matang.

Baca Juga: 2 Wilayah Kecamatan di Bekasi Berpotensi Terjadi Gempa Bumi

Namun, bukan berarti pisang berkulit hijau tidak mengandung gula sama sekali. Gula dalam pisang hijau tersimpan dalam bentuk pati resisten. Pati resisten adalah jenis karbohidrat yang tidak dapat diuraikan oleh enzim pencernaan sehingga tidak dapat hancur. Per 100 gram pisang mentah mengandung 8,5 pati resisten, sementara pisang kuning hanya mengandung sekitar 1,23 pati resisten.

Semakin banyak pati resisten yang terkandung dalam suatu makanan, maka semakin sedikit kalorinya. Tidak hanya itu Dilansir dari British Journal of Nutrition, asupan pati resisten dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama, menurunkan gula darah, dan menjaga kesehatan sistem pencernaan.

Sementara itu, gula dalam pisang kuning tersimpan dalam bentuk sederhana seperti sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Gula sederhana mudah dipecah tubuh sehingga mudah menaikkan gula darah. Maka penderita kencing manis sebetulnya tidak disarankan makan terlalu banyak pisang kuning mengingat kadar gulanya cukup tinggi.

2. Kandungan lemak

Pisang yang sudah matang mengandung sedikit lemak (lemak tak jenuh tunggal/mono unsaturated fat dan lemak tak jenuh jamak/polyunsaturated fat).

Baca Juga: Dengar Anak Nyanyi, Mayangsari Speechless Sampai Mau Mewek

Kedua jenis lemak ini termasuk lemak sehat yang menjaga kadar kolesterol baik HDL sementara sambil menurunkan kadar kolesterol jahat LDL, sehingga dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Penelitian juga menunjukkan bahwa dua lemak baik ini bermanfaat untuk mengontrol kadar insulin dan kadar gula darah yang akan menurunkan risiko penyakit diabetes melitus tipe 2.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI