Perspektif Baru Menopause ala Gwyneth Paltrow

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 05 November 2018 | 13:24 WIB
Perspektif Baru Menopause ala Gwyneth Paltrow
Aktris Gwyneth Paltrow. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi perempuan di pertengahan usia 40-an, kata menopause cukup membuat bergidik. Pasalnya, menopause selama ini kerap diidentikkan dengan gejala tak nyaman yang bakal dihadapi perempuan setiap malam, mulai dari hot flush, kehilangan gairah seksual, dan masih banyak lagi. Gwyneth Paltrow, pemilik merek lifestyle Goop, dalam sebuah video mengungkapkan bahwa ia mengalami gejala perimenopause, gejala awal menopause di mana indung telur secara bertahap mulai memproduksi lebih sedikit estrogen.

"Saya pikir ketika Anda masuk ke perimenopause, Anda melihat banyak perubahan," kata Paltrow.
“Saya bisa merasakan perubahan hormonal yang terjadi, berkeringat, perubahan suasana hati."

"Kamu bisa tiba-tiba marah tanpa alasan."

Melalui pengalamannya sendiri, Paltrow menjadi lebih sadar bagaimana pandangan perempuan terhadap menopause, dan ia bertekad untuk mengubah citra menopause.

Baca Juga: Tangis Kepala Basarnas Dengar Keluhan Keluarga Korban Lion Air

"Saya pikir menopause mendapat predikat yang benar-benar buruk dan membutuhkan sedikit rebranding," jelasnya.

“Menurut saya, kita tidak memiliki contoh yang bagus dari seorang perempuan menopause yang aspiratif."

Selebritis berusia 46 tahun itu juga sekaligus mengumumkan peluncuran lini baru suplemen vitamin yang ia buat sebagai bagian dari rebranding.

“Tidak banyak produk yang dibuat untuk perempuan seperti kami, untuk benar-benar membantu kami melalui fase itu,” klaimnya.

Dalam video itu, Paltrow juga berbicara bahwa ia menyaksikan ibunya, aktor Blythe Danner, menjalani menopause.

Baca Juga: Resmi, Adik Ahok Dukung Jokowi

"Saya ingat ketika ibu saya mengalami menopause dan itu seperti masalah besar, dan ada kesedihan dan emosi," kenang Paltrow.

Tanda perimenopause sendiri cukup umum dimulai ketika perempuan masuk usia 40-an, tetapi gejala ini terkadang dapat muncul di usia 30-an.
Fase ini cenderung berlangsung sekitar empat tahun, meski ada juga yang mengalaminya hanya beberapa bulan atau bahkan selama 12 tahun, demikian NHS menyatakan seperti dilansir dari The Independent.

Gejala perimenopause sendiri bisa berupa kelelahan, hot flushes, libido berkurang, keringat berlebih di malam hari, detak jantung meningkat, sakit kepala, masalah ingatan, mood buruk, dan nyeri sendi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI