Synaesthesia, Ketika Kamu Bisa Merasakan Sakit Orang Lain

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 05 November 2018 | 12:15 WIB
Synaesthesia, Ketika Kamu Bisa Merasakan Sakit Orang Lain
Ilustrasi anak lelaki memejamkan matanya sambil berimajinasi. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernahkah kamu bertanya-tanya seperti apa wujud hari Rabu? Seperti apa rasanya? Apa warnanya? Kalau kamu pernah mengalaminya, kamu mungkin salah satu dari sedikit orang dengan kondisi synaesthesia. Ini adalah kondisi neurologis yang menyebabkan otak menggabungkan indera yang seharusnya tidak terhubung.

Saat orang biasa mendengarkan musik dan mendengar lagu, orang dengan kondisi synaesthesia mungkin mendengarkan musik sambil melihat warna musik tersebut, atau menyantap steak sambil mendengarkan suara steak tersebut.
 
Satu persen orang di dunia ini terlahir dengan kondisi synaesthesia, demikian menurut Harvard Medical School seperti dilansir dari The Independent. Di antara mereka dengan kondisi synaesthetes adalah rapper Pharrell Williams dan artis Marilyn Monroe.

Apa itu synaesthesia?
Ini semacam kondisi di mana beberapa indera menyatu secara otomatis dan tidak disengaja. Salah satu hal paling umum yang ditunjukkan adalah oleh orang-orang dengan kondisi ini adalah, mereka menautkan hal-hal umum, seperti angka, bulan, dan hari dengan warna. Misalnya Juli itu berwarna biru gelap dan angka tiga sama dengan berwarna kuning.

Setiap orang dengan synaesthesia akan memiliki persepsi yang berbeda-beda, sehingga dikatakan ada sekitar 60 jenis kondisi synaesthesia, dan sangat mungkin jika ada satu orang yang melihat hari Selasa sebagai merah sementara yang lain menganggap hari Selasa sebagai putih.

Baca Juga: Selain Raih Emas, Eko Yuli Irawan Juga Pecahkan Dua Rekor Dunia

Synaesthesia dapat menyatukan semua jenis sensorik yang tidak biasa, misal mencicipi suara (suara bising terasa asin dan suara pelan terasa manis), mendengar warna, menghubungkan kepribadian dengan angka dan, dalam beberapa kasus, merasakan sakit fisik orang lain.

Banyak orang dengan synaesthesia mungkin tidak menyadari bahwa mereka memilikinya, menganggap persepsi mereka normal.

Apa yang menyebabkannya?
Penyebab pasti synaesthesia tidak diketahui, tetapi penelitian mengklaim itu terjadi ketika daerah otak yang bersebelahan satu sama lain kemudian terhubung secara otomatis dan tidak disengaja.

Bentuk synaesthesia yang paling umum adalah grafem-warna yaitu ketika orang menghubungkan suatu kata dengan warna.

Dalam contoh ini, mungkin area otak yang bertanggung jawab untuk memproses bahasa dan warna, yang bersebelahan satu sama lain, menjadi bergabung sebagian.

Baca Juga: Bangga! Fatin Shidqia Ikut Isi Theme Song World Youth Forum 2018

Baru-baru ini, penelitian telah menghubungkan kondisi ini dengan gen tertentu, mengarahkan para ilmuwan untuk percaya bahwa synaesthesia mungkin diwariskan.

Bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan seseorang?
Banyak orang dengan kondisi synaesthesia menganggap kondisi mereka sebagai gift karena memungkinkan mereka untuk melihat dunia dengan cara yang tidak biasa yang dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan intelektual.

Ini dapat memungkinkan orang synaesthesia untuk memiliki pengalaman yang lebih kaya daripada kebanyakan orang.

Pharrell Williams, misalnya, menyebut bahwa keberhasilannya di musik adalah berkat kondisi synaesthesia. Kepada Psychology Today, ia mengatakan, "Untuk setiap warna, ada suara, getaran, bagian dari tubuh manusia, angka, musik."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI