Potensi sumbangan devisa dari wisata golf pun diharapkan ikut terkatrol naik. Maklum, wisman golf terkenal sangat royal membelanjakan uangnya.
Per harinya, mereka umumnya menghabiskan USD 5 ribu - USD 6 ribu dalam satu kunjungan ke Indonesia. Spent money-nya enam kali lipat dari wisatawan mancanegara (wisman) biasa.
Masruroh menambahkan, Batam dan Bintan di Provinsi Kepri, adalah lokasi yang paling dekat dengan Singapura. Tempat bermukimnya, 3,5 juta Singaporean, 1,5 juta pekerja asing di Singapura atau lebih dikenal dengan ekspatriat, ada 15,5 juta orang per tahun, atau 1,25 orang wisatawan mancanegara setiap bulan di Negeri Kepala Singa itu.
"Berbagai event internasional dengan pasar orang di Singapura memang harus dilakukan di dua detinasi itu. Batam dan Bintan. Sport tourism golf merupakan cara yang sangat efektif juga," kata Masruroh, yang juga dibenarkan Kiagoos Irvan Faisal, Kepala Bidang Pemasaran Area II (Kep.Riau).
Baca Juga: Kembangkan Wisata, Kemenpar Bidik Pasar Milenial
Events, menurut Masruroh, adalah salah satu dari sekian banyak teknis men-download wisman dari hub country di Selat Malaka itu. Ada sport tourism, ada musik, dan festival yang bisa mengundang mereka ke Kepri.
"Golf memang salah satu cara yang pas untuk menarik wisman sport tourism dari negara itu. Toh ke Batam-Bintan juga hanya 1 jam dari Singapura," ujar Masruroh.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan, jika turnamen golf ini digarap serius maka pertumbuhan wisman di Batam-Bintan bisa meningkat. Ia pun terus mengajak industri untuk memaksimalkan peluang ini.
“Karena saat ini bukan yang besar makan yang kecil, tapi yang cepat makan yang lambat. Industri harus mau berinovasi, memodifikasi dalam melihat peluang pasar,” jelasnya.
Baca Juga: Kemenpar Kembangkan Klasterisasi Destinasi Ekowisata Jatim-Bali