Pasar Karetan Jadi Pionir Pasar Destinasi Digital di Indonesia

Minggu, 04 November 2018 | 12:00 WIB
Pasar Karetan Jadi Pionir Pasar Destinasi Digital di Indonesia
Destinasi Digital Pasar Karetan. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Banyak yang nge-view, nge-like, nge-repost, comments, nge-share, dan menjadi viral. Jika viral dan trending topic, maka mendorong orang untuk berkunjung ke sana juga. Itulah yang digerakkan GenPI, publik netizen yang sejatinya adalah para followers, friends, fans yang eksis di dunia maya.

Destinasi digital itu juga menginspirasi banyak pelaku bisnis pariwisata, seperti cafe, restoran, hotel, akomodasi, atraksi. Saat ini, salah satu yang terpenting adalah Instagramable, cameragenic, keren di kamera. Spot selfie menjadi sangat penting.

“Sekarang, semua events yang ada di Calendar of Events Nasional Kemenpar, harus memikirkan cameragenic, harus Instagramable, harus cantik di kamera, layak viral di media sosial. Karena ini akan membuat sebuah event viral cepat dan menjadi promosi yang efektif buat event tersebut,” kata Don Kardono.

Dalam setahun Pasar Karetan, Minggu 4 November 2018, akan ada beberapa atraksi yang tentu memikat. Salah satunya sexophone Mr Daliman.

Baca Juga: Pasar Lodra Jaya Jadi Destinasi Digital Baru di Banjarnegara

Ada performance alat musik tiup yang pasti keren di sana. Juga ada banyak hal yang disiapkqn GenPI Jateng, seperti akustik band Dipo dan Lukmanafaq, ada Komik-Komunitas Musisi Kendal, yang membuat acara Goes To Pasar Karetan.

Ada juga membatik di atas kain 2 meter, oleh Batik Linggo, yang bakal menjadi objek foto dan video yang super keren di pasar.

“Silakan hadir ya, Minggu pagi, 4 November 2018, di Pasar Karetan. Gunakan hastag #SetahunPasarKaretan setiap posting,” ajak Don Kardono.

Pasar ini memberi banyak manfaat buat masyarakat, komunitas dan membuat daerahnya dikenal di media sosial. Yang berjualan adalah masyarakat sekitar, yang mempromosikan dan menata kawasannya GenPI.

“Komposisinya 80-85 persen masyarakat, 20-15 persen GenPI, dari total revenue, sehingga antara komunitas dengan masyarakat mendapatkan hasil dari aktivitas destinasi digital itu,” tambahnya.

Baca Juga: GenPI Maluku Utara Destinasi Digital Baru, Pasar Melayu

Dalam sekali operasi, Minggu pagi, rata-rata omzetnya Rp 20 sampai Rp 40 juta, belum termasuk biaya parkir yang 100 persen buat masyarakat. Bagaimana dengan pemilik lahan?

REKOMENDASI

TERKINI