Suara.com - Pangeran Harry dan Meghan Markle baru-baru ini menyelesaikan kunjungan kerajaan ke Selandia Baru.
Pasangan ini menghabiskan empat hari untuk melihat kebudayaan, keindahan, dan sejarah di empat wilayah Selandia Baru. Penasaran, ke mana saja Pangeran Harry dan Meghan Markle pergi?
Tourism New Zealand membuat peta kunjungan Pangeran Harry dan Meghan Markle selama di Selandia Baru. Berikut beberapa catatan menarik dari perjalanan Pangeran Harry dan Meghan Markle di Selandia Baru, serta rekomendasi aktivitas seru di wilayah yang dikunjunginya.
Wellington
Baca Juga: Dari Piring Arisan sampai Lawan Kue Kekinian, Bakpia Ini Bertahan
Ibu kota Selandia Baru, Wellington, menjadi pemberhentian pertama Duke and Duchess of Sussex. Mereka mengikuti upacara penyambutan tradisional di Government House, di mana kedua anggota kerajaan ini bertukar salam hongi (ritual saling menempelkan hidung dengan lembut di saat yang bersamaan) dengan Gubernur-Jenderal Kaumtua dan Kuia (tetua Mori).
Mereka juga disambut oleh ritual pwhiri yang menghadirkan tarian haka dari Angkatan Bersenjata Selandia Baru, serta prosesi penghormatan 21 tembakan ke udara.
Pangeran Harry dan Meghan Markle tidak ketinggalan mengunjungi Pukeahu National War Memorial untuk meletakkan karangan bunga di Tomb of the Unknown Warrior. Selain itu, pasangan ini juga mengunjungi UK War Memorial yang baru diresmikan untuk melihat patung pohon dari perunggu seukur aslinya yang dibuat oleh Weta Workshop dan terinspirasi dari dua pohon ikonis Selandia Baru, Royal Oak dan Pohutukawa.
Nelson Tasman
Di wilayah Abel Tasman, Pangeran Harry dan Meghan Markle mengunjungi Abel Tasman National Park di ujung barat laut Pulau Selatan. Wilayah pesisir ini terkenal akan pasirnya yang keemasan, airnya yang berwarna biru turquoise, dan hutannya yang berwarna hijau zamrud.
Baca Juga: Maia Estianty Masih Pelit Bicara soal Pernikahannya
Mereka disambut oleh perwakilan suku Mori setempat dan menikmati berjalan santai di Totaranui Beach. Ditemani oleh seorang penjaga taman, pasangan kerajaan ini mengetahui lebih lanjut mengenai sejarah hutan di Abel Tasman National Park, serta tantangan lingkungan dalam melindungi habitat taman nasional termuda Selandia Baru tersebut.