Suara.com - Soal kuliner, mungkin saja Surabaya kurang bergaung dibanding kota-kota lain di seantero Tanah Air, akan tetapi, bicara soal bebek, mulai kawasan Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan Madura, sampai pusat kota megapolitan ini, cobalah jelajahi.
Ya, sebagai ibu kota Provinsi Jawa Timur, Surabaya telah tumbuh menjadi tujuan wisata kuliner. Selain tahu gunting atau tahu telur, pecel semanggi, soto ayam Ambengan, sampai lontong balap, dan tahu campur Lamongan, berbagai hidangan bebek kerap dicari para penggemar wisata kuliner yang bertandang ke sini.
Singkat kata, Surabaya juga dikenal tempat terbaik bagi pecinta bebek. Salah satunya adalah Rumah Makan Bebek Goreng Harissa.
Terletak di Jalan Dr. Ir. H. Soekarno No.487, Penjaringan Sari, Rungkut, Surabaya, restoran bebek satu ini menawarkan berbagai menu bebek seperti Bebek Putri Madura, Bebek Sambel Korek dan Bebek Lombok Ijo.
Baca Juga: Dinyatakan Fit Balapan MotoGP Malaysia, Tapi Lorenzo...
Belum lama ini Suara.com berkesempatan mencicipi dua menu andalan Rumah Makan Bebek Goreng Harissa yaitu Bebek Putri Madura dan Bebek Sambel Korek.
Bebek Putri Madura merupakan menu bebek goreng yang ditaburi cabai, bawang merah dan potongan tomat hijau. Ketiga bahan utama itu ditumis sampai sedikit layu lalu diguyurkan ke atas bebek yang sudah digoreng dengan rempah-rempah khusus racikan koki restoran ini.
Konon, menu ini sudah ada sejak zaman dahulu dan dibuat oleh putri-putri raja Madura.
Nah, bagi Anda yang kurang menyukai cita rasa pedas, Bebek Putri Madura memang sangat cocok untuk dinikmati, karena cabai disajikan dalam bentuk utuh, tanpa dipotong-potong atau diulek.
Ratna, seorang pengunjung asal Jakarta mengatakan cukup terkejut ketika mengetahui cabai tidak diolah dengan cara yang lebih rumit.
Baca Juga: Pengunjung Buru Helm Murah di IMOS 2018
"Sempat kaget ternyata cabainya bulat-bulat, jadi gak berani buat makan cabainya," kata Ratna kepada Suara.com. Sebagai catatan, satu porsi Bebek Putri Madura diberi label Rp 40.000.