Suara.com - Malam ini yang jatuh pada 31 Oktober identik dengan perayaan Halloween di berbagai negara. Biasanya perayaan yang menjadi tradisi ini akan dihiasi dengan pesta kostum hingga menonton film bergenre horor. Ada pula tantangan yang diberikan bagi mereka yang merayakan Halloween.
Sebuah penelitian terkini pun menemukan risiko kematian di balik perayaan Halloween yang mencapai sebesar 43 persen. Risiko ini membayangi para pejalan kaki di malam Halloween. Untuk mengarah pada temuan ini, peneliti menganalisis data lalu lintas yang dihimpun selama empat dekade di Amerika Serikat, yakni 608 kematian yang menimpa pejalan kaki di 42 malam Halloween.
Peneliti dari University of British Columbia, Dr John Staples mengatakan di malam Halloween banyak kecelakaan yang menyebabkan para pejalan kaki menjadi korban. Anak-anak berusia 4-8 tahun menghadapi risiko kematian yang lebih tinggi mengalami kecelakaan di malam Halloween.
"Kelompok usia ini mungkin sangat bersemangat merayakan Halloween sehingga mereka kehilangan kesadaran saat berjalan kaki dan tidak menyadari bahwa ada pengemudi di sisi kanan kirinya," ujar Staples seperti dilansir Nypost.
Baca Juga: RS Polri Bangun Posko Trauma Healing Korban Lion Air
Dengan menggunakan data Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional, para peneliti membandingkan jumlah kematian pejalan kaki pada malam Halloween dengan jumlah kematian dua minggu sebelumnya dan sesudahnya. Peneliti menemukan kecelakaan di malam Halloween memakan korban empat kali lebih banyak dibandingkan hari lainnya.
Yang menarik, angka kecelakaan memuncak menjelang senja yakni sekitar pukul 6 sore. Sebagai langkah pencegahan, Staples merekomendasikan agar masyarakat yang akan merayakan Halloween tidak menggunakan kostum yang menghalangi pandangannya dan lebih waspada saat akan menyebrang jalan.