Kata Chad, ia melakukan tersebut bukan tanpa pengorbanan. Misalnya, beberapa toilet di desa tempat ia tinggal hanya memiliki lubang sederhana di tanah. Tapi secara keseluruhan, ia mengaku sangat senang dengan keputusannya untuk pindah ke sana.
"Saya melihat empat gajah kemarin. Saya memiliki standar hidup yang lebih tinggi di negara Dunia Ketiga daripada di Amerika, itu karena pinjaman mahasiswa saya," tambahnya.
Lantas, apakah tindakan Chad ini bisa dibenarkan? Para ahli mengatakan bahwa pindah ke negara asing untuk menghindari utang adalah tindakan yang berisiko.
Ketika si peminjam kembali ke negara asal, mereka akan menemukan bahwa utang mereka lebih besar daripada sebelumnya karena bunga, biaya penagihan, dan biaya keterlambatan. Jadi, tak perlu ditiru, ya.