Selama Sebulan, Pasangan Vegan Ini Hidup dari Makanan Sisa

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 30 Oktober 2018 | 15:56 WIB
Selama Sebulan, Pasangan Vegan Ini Hidup dari Makanan Sisa
Ilustrasi mengolah makanan sisa. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sophie dan Paul Collins, pasangan yang sama-sama menganut pola makan vegan, bertahan hidup dengan makanan sisa selama empat minggu, dan mereka mengklaim telah menghemat sekitar £ 200 atau setara dengan Rp3,8 juta.

Pasangan ini menyantap makanan yang diobral karena telah melewati tanggal kadaluwarsa, memetik buah dari pohon, serta meminta pada teman-teman dan anggota keluarga lain makanan yang akan mereka buang.

Dilansir dari The Independent, di Inggris, rata-rata satu keluarga menghabiskan hampir Rp14,5 juta setiap tahun dengan membuang makanan yang sebenarnya masih layak makan, demikian menurut sebuah studi yang dilakukan Waste and Resources Action Programme.

“Ada begitu banyak makanan yang akan terbuang setiap hari, padahal ada begitu banyak juga orang menderita kelaparan,” kata Paul yang berasal dari Austria.

Baca Juga: Doa dan Kesedihan Paus Fransiskus untuk Korban Lion Air JT 610

"Kami melakukan banyak kegiatan mencari makanan, seperti mengumpulkan apel yang diletakkan beberapa orang di kotak di luar rumah mereka, karena kebanyakan mereka memiliki pohon buah-buahan.

"Makanan terbanyak yang berhasil kami kumpulkan adalah 12 kilogram sumsum," kata Paul yang juga bercerita bagaimana ia meminta teman-temannya untuk mengambil makanan apapun yang hendak mereka buang dari lemari penyimpanan.

Sang istri, Sophie, mengaku sulit pada awalnya untuk membuat makanan layak makan dari makanan sisa dan bahan-bahan yang mereka kumpulkan.

"Tapi kemudian kami mulai menemukan cara untuk mengakses lebih banyak makanan yang terbuang di sekitar kami," katanya.

Selama tantangan mereka, pasangan yang berbasis di Cambridge ini menggunakan aplikasi berbagi makanan, seperti Olio, yang menghubungkan warga sekitar dan toko-toko lokal untuk mengumpulkan kelebihan makanan yang mereka punya.

Baca Juga: Enda Ungu Hanya Bisa Pasrah Tiap Kali Naik Pesawat

Mereka juga mengunjungi Cambridge Community Fridge, yang mengumpulkan makanan yang telah dibuang oleh supermarket.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI