Suara.com - Tahukah Anda jika suasana hati, entah itu suasana hati buruk atau ceria bisa tertular atau menular pada orang lain.
Menurut sebuah penelitian dari University of Warwick, emosi Anda yang mengakibatkan perubahan suasana hati bisa menular. Dengan bantuan beberapa pemodelan matematika, tim peneliti ini menggunakan data dari National Longitudinal Study of Adolescent to Adult Health dan menemukan bahwa suasana hati buruk maupun baik memiliki kecenderungan untuk menyebar ke seluruh lingkaran sosial.
Rob Eyre, seorang pemimpin penelitian ini sekaligus peneliti statistik kesehatan masyarakat menyelidiki apakah ada bukti suasana hati individual seperti nafsu makan, kelelahan, dan tidur dapat menyebar melalui jaringan pertemanan. Para peneliti menemukan, jika Anda terus-menerus dikelilingi dengan orang-orang yang ceria, maka Anda lebih mungkin untuk merasakan hal yang sama. Tapi jika teman Anda adalah sekelompok orang yang memiliki suasana hati buruk, Anda juga mungkin akan merasakan hal yang sama dengan mereka.
Memahami bahwa suasana hati ini dapat menyebar secara sosial diharapkan dapat menjadi target utama untuk mengurangi risiko depresi, dan target sekunder dalam mengurangi suasana hati buruk atau yang bersikap negatif. Jadi, jika Anda tidak tahu mengapa Anda sering mengalami suasana hati yang buruk, lihat-lihat apakah ada teman Anda yang lebih dulu merasakannya?
Baca Juga: Saat Mancing, Nelayan Dengar Jatuhnya Lion Air Seperti Petir
Jadi, ketika Anda bertemu dengan seorang teman kerja yang sedang murung atau memiliki suasana hati buruk dan tidak sengaja mengamatinya, tanpa sadar Anda juga ikut merasakan kesedihan itu. Namun jika teman Anda sedang bahagia, maka Anda juga ikut larut dalam kebahagian ini.
Namun, penularan ini hanya terjadi di lingkungan sosial Anda, yaitu orang-orang yang Anda kenal. Semakin Anda dekat dengan seseorang, semakin besar kemungkinan Anda bisa menularkan atau tertular emosi tersebut. Penelitian lain mengungkapkan hal ini lebih sering terjadi pada orang-orang yang memiliki rasa empati lebih tinggi dilansir Hello Sehat.
Ini yang harus Anda lakukan ketika bad mood datang.
Lakukan hal-hal positif
Seperti mendengarkan musik dan membantu orang lain. Saat membantu orang lain, sulit bagi Anda untuk terpuruk dalam perasaan suasana hati buruk atau bad mood. Sementara itu, mendengarkan musik berirama riang dapat membantu meredakan mood jelek yang sedang melanda.
Baca Juga: KPK Geledah Dua Kantor di Sudirman, Ini Daftar yang Disita
Terapkan pola hidup sehat
Pola hidup sehat dimulai dari mulai rutin berolahraga, cukup istirahat, dan biasakan mengonsumsi makanan sehat. Sering-seringlah keluar dari ruangan tertutup untuk menghirup udara segar dan berolahraga seperti bersepeda, berjalan kaki, main tenis, berenang, atau melakukan olahraga lain yang Anda sukai.
Di samping itu, cukupi kebutuhan tidur malam selama tujuh hingga sembilan jam. Kurang tidur dan kelelahan bisa memicu kemuraman dan mudah marah yang pada akhirnya menurunkan kemampuan Anda untuk mengelola suasana hati.
Mengatur pola makan
Konsumsi makanan yang bisa membantu memperbaiki mood, seperti tomat, avokad, ubi manis, pisang, quinoa, serta telur. Selain itu, bila Anda rentan mengalami bad mood saat perut Anda kosong, coba makanlah tiap 3-4 jam sekali.
Namun, utamakan makanan yang sehat dan seimbang, serta hindari makanan olahan dan yang mengandung lemak trans. Di samping itu, bila Anda rentan bad mood ketika menjelang menstruasi atau sindrom pramenstruasi (premenstrual syndrome/PMS), maka Anda bisa mengurangi konsumsi gula, garam, kafein mulai dari beberapa hari sebelum PMS.
Fokus pada satu hal
Sebuah penelitian menemukan bahwa suasana hati buruk lebih cenderung datang menghampiri orang yang pikirannya berkeliaran ke mana-mana atau tidak fokus.
Oleh karena itu, kerjakanlah satu hal dengan fokus, seperti memasak, melakukan kerajinan tangan, atau lainnya saat suasana hati buruk karena tertular atau agar tidak bad mood itu menular.