Suara.com - Beberapa perusahaan memberlakukan sistem insentif untuk memotivasi karyawan agar giat bekerja. Tapi siapa sangka, dibanding uang tunai, ternyata seloyang pizza gratis lebih menggiurkan bagi karyawan untuk cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya.
Hal ini terungkap melalui sebuah penelitian yang dilakukan Duke University. Mereka melakukan survei terhadap empat kelompok pekerja pabrik semikonduktor. Setiap kelompok ditawarkan pilihan antara lain uang, pizza gratis, dan pujian di awal minggu kerja mereka, sementara kelompok terakhir tidak diberi insentif apa pun.
Setelah menganalisis kinerja para pekerja dari hari pertama, peneliti menyimpulkan bahwa pada kelompok yang diberi insentif berupa pizza gratis lebih produktif dibandingkan tiga kelompok lainnya. Pada posisi kedua yang paling produktif ditempati oleh kelompok yang diberi pujian oleh atasannya.
Ariely, seorang profesor psikologi dan ekonomi perilaku di Duke University mengatakan bahwa insentif uang tunai ternyata hanya meningkatkan produktivitas pekerja sebesar 4,9 persen. Namun para pekerja kemudian mengalami penurunan produktivitas dalam dua hari selanjutnya.
Baca Juga: Mengulang Sukses, Bekraf Festival 2018 Kembali Hadir
"Bahkan produktivitas kelompok ini terus turun 6,5 persen setelah seminggu diberi insentif. Bukankah ini tanda bahwa karyawan lebih menyukai apresiasi terhadap kinerja mereka serta makanan gratis daripada uang," ujar Ariely.
Namun, ketika peneliti menganalisis para pekerja selama seminggu, ternyata kelompok yang diberi pujian sedikit lebih meningkat kinerjanya daripada kelompok yang diberi pizza gratis. Tetap saja, kelompok yang mendapat insentif uang tunai paling tidak produktif.
Prof Ariely berpendapat bahwa pekerja akan lebih termotivasi jika pizza gratis dikirimkan ke rumah mereka sebagai hadiah.
"Dengan cara ini, kita tidak hanya memberi mereka hadiah, tetapi kita juga akan menjadikan mereka pahlawan di mata keluarga mereka," tulisnya dalam bukunya.
Penelitian ini jelas menunjukkan bahwa orang tidak hanya mencari keuntungan finansial dari pekerjaan mereka, tetapi mereka bisa melakukan pekerjaan dengan sangat baik jika merasa dihargai.
Baca Juga: Roger Danuarta Mualaf, Arie Untung: Alhamdulillah