Eco Beach Tent Belitung Tawarkan Konsep Camping di Alam

Selasa, 30 Oktober 2018 | 12:00 WIB
Eco Beach Tent Belitung Tawarkan Konsep Camping di Alam
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, di Eco Beach Tent, Pulau Belitung. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konsep nomadic tourism yang dicetuskan Menteri Pariwisata, Arief Yahya, sejak Maret 2018, mulai berkembang. Di Tanjung Kelayang, Bangka Belitung, sudah mulai muncul amenitas berkonsep nomadic, yaitu di Eco Beach Tent, Pulau Belitung.

Eco Beach Tent menawarkan pengalaman luar biasa untuk wisatawan, dengan menginap di sebuah tenda di kawasan yang sangat alami, namun dengan fasilitas seperti hotel berbintang.

"Glamping (glamour camping) kini menjadi tren berlibur gaya baru di seluruh dunia. Banyak wisatawan ingin mendapatkan pengalaman menyatu dengan alam, tapi tetap mendapatkan layanan akomodasi layaknya di hotel berbintang seperti Eco Beach Tent ini," ujarnya, usai mengunjungi Eco Beach Tent, Senin (29/10/2010).

Menpar dibikin kagum dengan konsep yang ditawarkan eco beach tent. Wisatawan benar-benar diajak merasakan hidup dengan konsep hijau dan  ikut dalam kegiatan-kegiatan masyarakat setempat.

Baca Juga: 38 Finalis PPI 2018 Dibekali Nomadic Tourism oleh Menpar

Menpar menjelaskan, dengan nomadic tourism, investor tidak perlu berpikir berat dan tak perlu banyak pertimbangan, seperti ketika membangun hotel yang permanen. Ini merupakan amenitas yang tidak permanen di suatu spot destinasi wisata. Jika tidak cocok, dengan mudah bisa memindahkannya.

"Ini berbeda jika kita membangun hotel. Ketika kita sudah membangun hotel di suatu destinasi wisata tertentu, dan ternyata destinasi itu sepi, maka otomatis hotelnya ikutan sepi. Untuk membangun hotel dibutuhkan banyak pertimbangan dan feasibility studies yang memakan waktu," ujarnya.

Eco Beach Tent didirikan di area seluas 6 ha, di bagian terbaik Pantai Belitung, Tanjung Kelayang. Tendanya merupakan buatan tangan dengan estetika wabi-sabi.

Tenda-tenda tersebut dirancang, dibuat, dan dibangun, dengan hati-hati oleh tukang kayu lokal, dengan menggunakan elemen alam seperti, nipah sawit atau daun kelapa dan dolken log.

"Filosofi desain terpusat pada estetika wabi-sabi. Sebagian besar daerah ditinggalkan dengan kekasaran dan kesederhanaan materi untuk menghargai ketidaksempurnaannya. Semua tenda memiliki teras pedesaan dengan pemandangan yang menakjubkan lautan tak terbatas," terang General Manager Eco Beach Tent, Ria Indra.

Baca Juga: Nomadic Tourism Jadi Formula Pariwisata Indonesia di Masa Depan

Setiap tenda Eco Beach Tent dapat menampung hingga 3 orang, dengan sebuah tempat tidur tambahan tambahan. Interior ruangan dengan tempat tidur king size, AC, dan fasilitas hotel bintang 5 lainnya.

REKOMENDASI

TERKINI