Suara.com - Perhelatan Asian Games yang berlangsung pada Agustus-September lalu memang telah usai. Namun beberapa sosok atlet tampaknya masih membekas di hati masyarakat Indonesia, tak hanya karena prestasinya namun juga aura ketampanannya. Salah satunya adalah kakak beradik Aqsa dan Aero Aswar. Medali emas disumbangkan Aqsa Sutan Aswar pada kelas Endurance Runabout Open, sementara perak dan perunggu masing-masing diraih Aero dan Aqsa Sutan Aswar di kelas Runabout Limited.
Dalam sebuah pameran foto yang bertempat di Plaza Indonesia beberapa waktu lalu, baik Aero dan Aqsa mengakui bahwa popularitasnya melonjak usai perhelatan Asian Games 2018.
"Asian games nggak bisa dilupain karena tertegang banget, bawa nama negara dan kita jadi tuan rumah, jadi nggak boleh kalah. Semua publikasi juga tertuju ke kita, jadi ya tegang, sih," ujar Aero, sang kakak.
Meski nama mereka kini sudah mulai dikenal orang, tapi tampaknya tak banyak yang tahu kalau keduanya merupakan cucu dari Sutan Aswar, salah satu perintis Angkatan Udara Republik Indonesia. Ternyata, baik kakek maupun cucunya sama-sama memiliki visi untuk membuat bangga tanah air, ya.
Baca Juga: AirNav : Lion Air Hilang Kontak Setelah 10 Menit Mengudara
Tak ingin melambung hanya karena nama besar kakek, baik Aero dan Aqsa memilih menunjukkan prestasinya di bidang jetski. Aqsa, sang adik, mengaku bahwa cabang olahraga ini dikenalnya pertama kali melalui sang ayah, Saiful Sutan Aswar, yang merupakan seorang tokoh penggiat olahraga dan pelatih jetski Indonesia. Bahkan saat ini sang ayah juga menjabat sebagai Ketua Umum Indonesia Jetsport Boating Association (IJBA).
"Jadi awalnya dari kecil suka diajak ke laut sama papa. Lalu pas usia empat tahun disuruh cobain main jetski. Sebelum itu papa juga sudah kenalin kita ke gokar dan motorcross, tapi kita lebih nyaman di jetski. Dari hobi main jetski, akhirnya papa lihat bakat kita dan coba ajak balapan di luar negeri," ujar Aqsa.
Selain berhasil membuat bangga Indonesia di ajang Asian Games 2018, kedua kakak beradik ini ternyata aktif mengikuti kejuaraan dunia untuk cabor jetski di berbagai negara. Aero mengatakan sepanjang 2018 ini saja mereka telah mengikuti 16 perlombaan jetksi selain Asian Games, antara lain di Amerika, China, dan Thailand.
Hebatnya lagi, di negeri Paman Sam itu, keduanya berhasil menyabet posisi tiga besar dalam ajang Kejuaraan Dunia Jetski World Finals 2018 yang bertempat di Lake Havasu Arizona, Amerika Serikat pada 7 Oktober. Aqsa menempati posisi kedua di class Endurance Run About Open yang menjadi kelas bergengsi di ajang Kejuaraan Dunia tersebut. Sementara sang kakak Aero, menempati podium ketiga.
"Desember kita akan balapan lagi ke Thailand," tambah Aqsa.
Baca Juga: Praktisi Public Speaking: Hati-hati Gunakan Medsos
Dengan seabrek kegiatan perlombaan, bagaimana cara lelaki berusia 23 dan 21 tahun ini mengatur waktu latihan dan menikmati masa mudanya? Aero mengatakan, dalam seminggu, keduanya menggunakan enam hari di antaranya untuk latihan. Praktis, keduanya hanya memiliki satu hari untuk beristirahat penuh atau mengisi waktu dengan bersosialisasi dengan teman-temannya.
Bukan jadwal latihan yang padat, baik Aqsa maupun Aero mengaku tantangan terberat sebagai atlet jetski adalah harus menjaga kondisi tubuh agar tetap fit sepanjang tahun. Untuk itu, mereka selalu menjaga asupan makanannya sehari-hari.
"Makannya kita jaga yang sehat sehat aja. Nggak makan karbo, kalau protein paling dari dada ayam di-grilled. Kalau nggak, ya di-steam atau direbus. Salad juga, sih," tambah Aqsa.
Nah, karena ketampanan dan prestasi kakak beradik ini, usai Asian Games mereka pun kebanjiran tawaran sebagai model iklan dan pemain film. Namun semuanya ditolak mentah-mentah oleh Aqsa dan Aero. Wah, kenapa?
"Tawaran iklan, sinetron, ada. Tapi nggak diambil. Soalnya kita memang nggak tertarik. Teman-teman juga ada yang nawarin mau main film nggak. Tapi kita males," ujar Aero.
Aqsa menambahkan, dirinya juga tak tertarik terjun ke dunia hiburan. Menurutnya, menggeluti dunia olahraga jet ski sudah membuat waktu mereka habis untuk latihan. Di samping itu, keduanya memang memiliki bisnis di bidang kuliner hingga IT yang sulit untuk ditinggalkan.
"Kita harus latihan terus. Balapan (jet ski) hampir sebulan sekali, ada juga yang sebulan dua kali. Jadi latihan bisa enam kali seminggu. Harus bener-bener stay fit, jadi sudah nggak ada waktu untuk itu (dunia hiburan)," tutup Aqsa.