Suara.com - Kain Humbang Shibori tampil elegan dengan dikenakan model dalam dan luar negeri di Jakarta Fashion Week, namun siapa sangka kalau pewarnaan bahan dari pewarna organik seperti kunyit, dedaunan hingga jengkol.
Sebanyak 48 koleksi dengan satuan items yang sangat komersil ini mencuri banyak perhatian dari kalangan sosialita, eksekutif dan model yang turut menjadi penikmat fashion di pagelaran fashion terbesar di Jakarta tersebut.
Humbang Shibori menjelma menjadi produk eco fashion, tenun ikat ramah lingkungan, karena para perajin menggunakan bahan pewarna organik yang limbahnya dapat di daur ulang, sebuah kerajinan kriya yang dibuat dengan metode ikat celup.
Kain Humbang Shibori merupakan hasil karya kreasi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Baca Juga: Bintang Game of Thrones Siap Meriahkan Indonesia Comic Con 2018
Dumasi M M Samosir Wongso, Direktur PT Asuransi Sinar Mas yang menggagas Rumah Kreatif Sinar Mas untuk memproduksi Humbang Shibori, mengatakan, Humbang Shibori berpartisipasi karena semua kain tie-dye diproduksi dengan menerapkan konsep eco fashion, mulai dari pemilihan bahan yang digunakan hingga proses produksi yaitu motif, pewarnaan dan pengolahan limbah.
“Kainnya berbasis serat alam seperti katun, sifon dan sutra. Proses pewarnaan nya pun menggunakan tumbuhan yang berasal dari daerah setempat seperti daun, kayu, kulit kayu dan buah yang sudah tidak dimanfaatkan seperti kulit kopi, kulit jengkol, kayu meranti sisa ketaman kayu untuk furnitur, kulit kayu putih, daun jati, tanaman hisik-hisik dan sanduduk (gamak-gamak) dan masih banyak lagi," jelasnya.
Purana sebagai label fashion juga sudah mengakrabi slow fashion dengan selalu berusaha memberikan porsi terhadap handmade fabric karya artisan kain Indonesia dalam setiap koleksinya ikut berpartisipasi membuat kain ini menjadi menonjol.
“Sejumlah items signature Purana yang ditampilkan dari bahan kain Humbang Shibori seperti sarong pants, outerwear jacket, kimono, wrap dress, jumpsuit menghadirkan look yang kasual namun mewah tanpa hadirnya beading ataupun elemen mengilap. Aksen pleats dan origami menjadi twist yang pas dan memanjakan visual, namun tidak berlebihan. Sisa kain diolah menjadi oversized origami dan tote bag besar juga deretan sendal berdetail tassel yang juga dikreasi Purana. Tassel kembali muncul dalam detail oversized tassel belt stylish yang dibuat dari sisa kain linen,“ujar Nonita Respati selaku Creative Director Purana.
Para model pun tampak anggun dan fashionable dengan Kain Humbang Shibori yang menggunakan bahan alami dan ramah lingkungan ini di peragaan busana Jakarta Fashion Week.
Baca Juga: Bertemu Anies, Dubes Inggris Tawarkan Pinjaman 5 Miliar Dolar AS