Suara.com - Badai Pasti Berlalu adalah judul sebuah film zaman old yang sangat populer, dengan lagu hits Original Sound Track (OST) yang dibawakan mendiang Chrisye. Beberapa saat lalu, tayangan layar perak ini dibuatkan versi remake dengan setting kekinian.
Kini, judul senada, Badai Pasti Berlalu, dicuplik oleh Anne Avantie, desainer terkemuka Tanah Air, dalam peragaan busana Jakarta Fashion Week 2019 (JFW 2019). Inilah bentuk kepeduliannya terhadap gempa Palu yang menelan banyak korban jiwa itu.
Kali ini, melalui kain tenun, Anne Avantie ingin menunjukkan sebuah kepedulian dalam sebuah seni budaya dan busana. Dengan menggunakan tenun yang dibuat oleh para pengrajin, ia berharap kehidupan bisa terus berjalan.
"Saya selalu menggelar event dengan pesan moral. Setiap orang pasti akan menjalani kedukaan, akan tetapi duka harus berlalu. Dan pekerjaan utama tenun itu, harus berjalan supaya bisa menghidupi keluarga," ucap Anne Avantie saat berbincang di JFW 2019 di Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Baca Juga: Lagu Tebaru Via Vallen Kembali Jadi Trending
Ada 50 busana yang diperagakan oleh model dan publik figur, termasuk Menteri Susi Pudjiastuti, Artika Sari Devi, Maia Estianty, Marion Jola, Surya Saputra, Patricia Gouw, Titi Rajo Bintang, serta Rayi RAN.
Anne Avantie juga memperlihatkan bahwa tenun bukan bahan yang berat untuk digunakan sebagai busana. Lewat berbagai potongan seperti celana panjang, kulot, dress, outer serta atasan, ia membuat tenun terlihat modern, elegan dan menarik untuk dikenakan.
Dan sesuai dengan salah satu jenis busana yang sangat identik dengan namanya, ia juga mengeluarkan koleksi kebaya. Meski bahan utama dalam peragaan busana ini adalah tenun, Anne Avantie tidak lupa menyertakannya di dalam rancangan.
Kebaya-kebaya cantik dengan potongan yang melekat pada tubuh tadi berpadu dengan bawahan tenun. Tak hanya menampilkan gaya yang konservatif, ia juga memadankan tenun dan kebaya lewat desain yang out of the box.
Dalam kesempatan ini pula, JFW 2019, Anne Avantie bersama PT Sido Muncul mendonasikan 10 buah kapal nelayan untuk korban bencana di Palu, Donggala dan Lombok. [Antara]
Baca Juga: 7 Anak Lumpuh di Papua, Kemenkes Tegaskan Bukan karena Polio