Suara.com - Siapa tak kenal The Lake House, kediaman Aung San Suu Kyi yang beralamat di 54 University Avenue, Inya Lake, Yangon, Myanmar. Sebuah villa monumental di mana tokoh politik ini menjalani tahanan rumah yang diberlakukan oleh pemerintah junta militer. Lebih dari 10 tahun lamanya.
Bila Anda menonton film biopic The Lady yang dibintangi Michelle Yeoh (sebagai Daw Suu Kyi) dan David Thewlis (sebagai Professor Michael Aris, suaminya), gambaran tentang rumah ini lebih lengkap lagi.
Pasalnya, hampir seluruh aktivitas keluarga, mulai Daw Suu Kyi kecil, kehidupannya bersama keluarganya sendiri dengan suami dan dua anak, sampai pendirian partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NDL) berlangsung di sana. Termasuk adegan Daw Suu Kyi dan kedua putranya, Alexander dan Kim Aris tetap bersikap tetap tenang selagi The Lake House dikepung oleh sekelompok tentara junta.
Tentu saja, shooting tidak mungkin dilakukan di tempat aslinya. Pemerintah junta melarang keras, sehingga dibuatkan setting di sebuah lokasi di negara tetangga, Thailand.
Baca Juga: Presiden Barcelona Tepis Rumor Comeback-nya Neymar
Selama Aung San Suu Kyi menjalani hukuman sebagai tahanan rumah, kurun 1989 - 2010, beberapa negarawan seperti Hillary Clinton sampai presiden Barack Obama pernah mengunjunginya di rumah seberang Inya Lake ini.
Setelah Daw Suu Kyi terpilih sebagai wakil negara dan banyak menghabiskan waktu kerjanya di Naypyidaw, ibu kota Myanmar, villa itu terkadang kosong. Sesekali, datang wisatawan berpotret di sana, suatu hal yang tidak mungkin terjadi saat ia masih menjadi tahanan rumah.
Kabar terkini, villa ikonik The Lake House bakal segera dilelang, demikian dikutip dari penerbit kenamaan Inggris, The Guardian. Sementara pintu gerbang orisinalnya, sudah dilego sejak 2015 menurut BBC.
Aung San Oo, abang kandung Daw Suu Kyi rupanya telah melayangkan gugatan sejak 2001 untuk penjualan aset bersama keluarga mereka, dan memberikan prakiraan harga pada kisaran 90 juta dolar Amerika Serikat.
Sementara Pengadilan Yangon membuat putusan pada 2016, bahwa bangunan utama The Lake House menjadi hak milik Daw San Suu Kyi, sementara Aung San Oo, satu-satunya saudara yang masih ada setelah adik lelaki mereka berdua meninggal karena tenggelam di danau depan villa, mendapatkan hak atas bangunan dan tanah sekitar villa.
Baca Juga: Munin, Penyebar Hoaks Megawati Vonis Penjara 1 Bulan 15 Hari
Pekan lalu (19/10/2018), Aung San Oo, yang bermukim di Amerika Serikat, menyatakan di hadapan Mahkamah Agung Myanmar untuk melelang bangunan kolonial bercat putih itu.
"Bila villa ini laku, saya akan membagi rata hasil penjualan dengannya. Ini adalah cara jelas lagi pula adil," tandas Aung San Oo kepada para jurnalis di luar gedung Mahkamah Agung Myanmar, seperti dilaporkan oleh Frontier Myanmar.
U Aye Lwin, pengacara Aung San Oo menambahkan, langkah pelelangan memang mesti segera dilakukan, mengingat kondisi villa sudah begitu memprihatinkan, cenderung tinggal reruntuhan bila dibiarkan.
"Juga demi keadilan, gedung utama terdiri dari dua lantai dan selama itu pula saudari klien saya tinggal di sana, sementara klien saya malahan tidak bisa. Sebaiknya ia mesti tinggal di luar pula agar kondisinya setara klien saya," tandasnya.
Mungkin para wisatawan meski bergegas bila ingin melakukan selfie atau swafoto, karena siapa tahu pemilik baru memiliki gagasan berbeda. Bukannya turut melestarikan, akan tetapi mengubah total bentuk bangunan.