Selain itu, kuliner di pasar ini juga disajikan dengan harga terjangkau. Destinasi ini pun sangat ramah anak, jadi semua kalangan, semua usia bisa menikmati Pasar Botani.
"Selain menawarkan atraksi wisata, Pasar Botani juga memiliki misi untuk memberikan edukasi kepada pengunjung tentang botanical knowledge. Pengunjung dapat mengenal bunga-bunga dan buah lokal. Mereka pun dapat mengena cara merawatnya," ujarnya lagi.
Pasar Botani memang luar biasa. Di pasar ini terdapat lebih kurang 20 jenis bunga dan berbagai jenis buah-buahan lokal.
Ada bunga Million Gold, Calendula, Chrysanthemum, Anyelir, Nasturtium, Pansy, Mawar dan juga Anggrek. Ada pula bunga Matahari, Lavender, Angelo Nia, Angustifolia, Anggrek, Air Mata Pengantin, Marigold, Hibiscus (kembang sepatu), Cactus, Alamanda, Morning Glory, Cosmos, dan Thunbergia.
Baca Juga: 2 Ribu pengunjung Banjiri Destinasi Digital Pasar Cikundul
"Di sini ada juga berbagai jenis durian Raja istimewa khas NTB, seperti durian Tong Medaye, Si Payuk, Si Lakem, Gula Gaet, Si Gundul dan berbagai jenis Buah Lengkeng, Jambu Crystal, serta Anggur Brazil Jaboticaba," terang Joko.
Di tempat terpisah, Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Komunikasi dan Media, Don Kardono mengatakan, GenPI harus mampu menghadirkan destinasi digital dengan standar yang tinggi, sehingga mampu bersaing dengan destinasi lainnya.
“Kita sejak awal sudah optimistis, pasar-pasar ini akan cepat berkembang. Destinasi digital ini memberikan dua keuntungan, yaitu offline dan online. Offline-nya ya pasar yang digelar tiap minggu yang selalu ramai. Online-nya, anak-anak GenPI sangat gencar dalam bermedia sosial. Bisa menciptakan 3-4 trending topic tiap minggunya,” jelas Don Kardono.
Ia menjelaskan, destinasi digital, atau yang kerap dikenal pasar zaman now ini memiliki positioning, differentiation dan branding.
Positioning-nya, yaitu esteem economy. Generasi milenial butuh pengakuan dan media sosial. Differentiation-nya Instagrammable dan digitalable photogenic, sementara branding-nya, menjadi destinasi zaman now.
Baca Juga: Destinasi Digital Pasar Kampoeng Kopat Siap Meluncur di Banyuwang
“Kids zaman now, 70 persen eksis di dunia maya, dunia digital. Media pun sebagai channel menuju ke sana. Pariwisata kita pun makin kreatif, makin Instagramable, memikirkan objek gambar, agar kalau difoto, layak diposting di medsos, dan banyak likes, comments, banyak repost, share, dan interaksi positif,” tuturnya.