Unik, Hantu Sundel Bolong Jadi Inspirasi Toton Januar di JFW 2019

Senin, 22 Oktober 2018 | 07:24 WIB
Unik, Hantu Sundel Bolong Jadi Inspirasi Toton Januar di JFW 2019
Desainer Toton Janur menampilkan gaya daur ulang yang terinspirasi dari hantu sundel bolong di Jakarta Fashion Week 2019, Minggu (21/10/2018). (Suara.com/Risna Halidi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Desainer Toton Januar kembali membawa hal nyentrik dan unik ke panggung Jakarta Fashion Week (JFW 2019). Setelah tahun lalu muncul dengan celana berbahan dasar sisa denim, kali ini Toton Januar kembali mendaur ulang 'sampah fashion'untuk koleksi spring/summer 2019 terbarunya.

Dikenal sebagai sosok yang peduli dengan masalah sampah fesyen. Toton Januar mengangkat tema besar 'Eksplorasi Ragam Hias Indonesia dan Pengelolaan Limbah'.

Penggunaan material sisa denim terlihat dari rangkaian desain topi dan celana yang ia persembahkan.

"Saya bekerja sama dengan beberapa pabrik denim kecil-kecilan di sekitar Jakarta untuk mendapatkan sisa denim ini," kata Toton Januar saat ditemui Suara.com di Jakarta Fashion Week, Minggu, (21/10/2018).

Baca Juga: JFW 2019, Desainer Lokal Ramai Bidik Pasar Timur Tengah?

Untuk koleksinya kali ini, Toton Januar cenderung bermain dengan teknik koyak cabik, potong perca dan jahit tindas untuk menghasilkan beberapan rancangan berbahan dasar sisa denim pada karyanya.

Desainer Toton Janur menampilkan gaya daur ulang yang terinspirasi dari hantu sundel bolong di Jakarta Fashion Week 2019, Minggu (21/10/2018). (Suara.com/Risna Halidi)
Desainer Toton Janur menampilkan gaya daur ulang yang terinspirasi dari hantu sundel bolong di Jakarta Fashion Week 2019, Minggu (21/10/2018). (Suara.com/Risna Halidi)

Selain sisa denim, Toton Januar juga memanfaatkan bahan tak biasa lain seperti tali rafia. Tali rafia adiwarna dibuat menjadi rumbai-rumbai untuk kemudian dijadikan bahan dasar topi, rok, maupun alas kaki rancangan Toton Januar Djanuary.

Toton Januar juga banyak menggunakan bahan seperti bahan tembus pandang, organza sutra, organdy, tulle, linen dan katun dengan warna-warna bernuansa pastel dan biru khas denim.

Terlepas dari penggunaan bahan yang sedikit nyeleneh, Toton Januar mengaku karya terbarunya ini merupakan terjemahan dari grafis potret Suzanna, aktris pemeran hantu sundel bolong.

Desainer Toton Janur menampilkan gaya daur ulang yang terinspirasi dari hantu sundel bolong di Jakarta Fashion Week 2019, Minggu (21/10/2018). (Suara.com/Risna Halidi)
Desainer Toton Janur menampilkan gaya daur ulang yang terinspirasi dari hantu sundel bolong di Jakarta Fashion Week 2019, Minggu (21/10/2018). (Suara.com/Risna Halidi)

Kata Toton Januar, meski tidak bisa diharafiahkan sebagai karya busana yang menyeramkan, tapi Toton Januar tetap ingin membawa pesan 'empowering women', yang biasa luput dalam kisah-kisah cerita rakyat di Indonesia.

Baca Juga: Nuansa Dunia Pandora dalam Karya Peggy Hartanto di JFW 2019

"Di film hantu, rata-rata perempuan digambarkan sebagai korban atau hantunya, sangat terpengaruh patriarki. Saya ingin membawa pesan bahwa perempuan bisa memimpin dengan seluruh tatanan bernuansa perempuan tanpa harus terkesan menyeramkan," tutupnya.

Desainer Toton Janur menampilkan gaya daur ulang yang terinspirasi dari hantu sundel bolong di Jakarta Fashion Week 2019, Minggu (21/10/2018). (Suara.com/Risna Halidi)
Desainer Toton Janur menampilkan gaya daur ulang yang terinspirasi dari hantu sundel bolong di Jakarta Fashion Week 2019, Minggu (21/10/2018). (Suara.com/Risna Halidi)

REKOMENDASI

TERKINI