Keren, Festival Pesona Bahari Raja Ampat Dibuka di WTC

Sabtu, 20 Oktober 2018 | 18:00 WIB
Keren, Festival Pesona Bahari Raja Ampat Dibuka di WTC
Festival Pesona Bahari Raja Ampat. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Festival Pesona Bahari Raja Ampat benar-benar keren. Acara ini cibuka di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Raja Ampat, Kamis (18/10/2018).

Beragam budaya ditampilkan. Festival Pesona Bahari Raja Ampat dibuka Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuty.

Atraksi keren sudah tersaji sejak awal wisatawan menginjakkan kaki di Pelabuhan Waisai. Teriakan "Jo Suba", langsung menyambut wisatawan yang turun dari KM Sangiang. Jo Suba adalah bahasa Papua, yang berarti "selamat datang".

Setelah itu, Tarian Mansorada meluncur. Mansorada adalah tarian penyambutan kepada tamu, dengan memainkan alat musik tradisional tambur. Ketukan alat musik ini mengiringi gerakan penari.

Baca Juga: Liburan Akhir Tahun, Menpar Ajak Anda ke Pesona Bahari Raja Ampat

Puncaknya, perwakilan wisatawan diberikan topi tradisional. Setelah itu wisatawan menginjak air yang ada di baskom. Maknanya, agar yang hadir betah, selalu aman, selama di Raja Ampat.

Atraksi budaya kembali dihadirkan di Pantai WTC. Kali ini aksi ditampilkan anak-anak binaan sanggar Tari Mbilin Kayam, Waisai, Raja Ampat.

Festival Pesona Bahari Raja Ampat. (Dok: Kemenpar)
Festival Pesona Bahari Raja Ampat. (Dok: Kemenpar)

Dengan alat musik tambur, mereka menyambut para tamu undangan. Selain itu, mereka juga menampilkan tari kreasi.

Esthy mengatakan, Festival Pesona Bahari Raja Ampat sudah melewati tahapan kurasi yang ketat.

"Semua hal kita nilai. Untuk urusan budaya kita ada timnya,” terangnya.

Esthy, yang juga Ketua Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata, menilai, kualitas Raja Ampat tidak perlu diragukan lagi.

“Raja Ampat adalah destinasi terbaik. Salah satu destinasi Indonesia yang berkualitas dunia. Jadi event ini tidak perlu lagi diragukan,” paparnya.

Nuansa budaya semakin kental dengan tampilnya ritual Sasi, Sasi Hutan dan Sasi Laut.

Sasi adalah ritual meminta izin dan syukur atas apa yang telah diberikan ke masyarakat. Ritual ini dibawakan dengan sangat apik oleh Suku Asmat asal Misool.

Suasana semakin seru saat penyanyi Edo Kondologit tampil. Penyanyi yang pernah ambil bagian di Asia Bagus dan Indonesia Idol itu bahkan mengajak para tamu undangan untuk menyanyi bersama.

Edo mengawali aksinya dengan lagu Nyiur Melambai. Lagu ini menggambarkan keindahan alam Indonesia, termasuk Raja Ampat.

“Papua ini milik semua. Mau yang hitam putih, keriting lurus, ataupun sipit. Kita semua Papua. Ayo Kita bersama-sama menjaga tanah Papua yang Indah ini,” ajak Edo.

Tak lama, lagu Aku Papua mengalun. Edo mengajak tamu bernyanyi, termasuk Esthy. Satu-satu para undangan diajak mendendangkan lagu ini.

“Hitam kulit, keriting rambut, aku Papua. Tapi karena Papua milik semua, kita ubah liriknya ya. Jadi hitam putih, keriting lurus,” ajaknya.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya sangat senang dengan festival ini.

“Tidak hanya memperlihatkan keindahan alam Raja Ampat yang sudah terkenal di dunia, budayanya pun turut diperkenalkan,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI