"Makanan yang terkumpul kita distribusi ke 110 lokasi di Surabaya. Meliputi panti asuhan, panti jompo, shelter anak jalanan, keluarga prasejahtera, banyak sih. Masing-masing sebelumnya kita survei supaya kita percaya dan ngasihnya tepat sasaran," tambah perempuan kelahiran Bontang, 32 tahun silam ini.
Eva mengatakan sejak satu tahun berdiri, Garda Pangan memiliki sekitar 30 relawan. Setiap bulannya komunitas ini bisa membagikan 3000 porsi makan. Karena masih bersifat komunitas, biaya yang dibutuhkan untuk operasional kegiatan masih didapat dari donasi masyarakat setempat dan dukungan dari industri kreatif setempat.
Kebaikannya untuk menolong sesama dan lingkungan, menarik simpati dari banyak pihak. Meski demikian Eva tak menampik bahwa ke depannya ia dan para pendiri Garda Pangan berharap komunitas ini bisa diseriusi menjadi social entreprise agar bisa lebih menjangkau banyak industri dan menolong lebih banyak orang.
"Dari awal memang ingin arahnya ke social entreprise, target utama kita hotel. Tapi kita perlu portofolio. Mereka nggak bisa seenaknya ngasih makanan berlebih kalau kita nggak punya pengalaman, tapi sedang kita usahakan ke arah sana," tambah perempuan lulusan S1 Teknik Industri ITB ini.
Baca Juga: Ini Pentingnya Masyarakat dalam Pengendalian Perubahan Iklim
Eva melihat, kegiatan ini sebenarnya bisa dijadikan upaya CSR bagi hotel yang memiliki kepedulian di bidang sosial, ekonomi dan lingkungan. Namun masih dipikirkan SOP (standard operating procedure) sehingga mampu meyakinkan pihak hotel bahwa distribusi makanan yang dilakukan Garda Pangan tidak akan membahayakan si penerima.
"Kalau di food bank tantangan keengganan hospitality untuk nyumbangin ke orang yang butuh. Mereka takut didonasiin nanti si penerima kenapa-napa mereka yang dituntut. Makanya kita memiliki SOP untuk food quality untuk meyakinkan industry food hospitality," terangnya.
Sejauh ini kepuasan yang paling dirasakan Eva dan tim Garda Pangan ini adalah dapat membantu banyak orang untuk bisa memenuhi kebutuhan primernya. Hal itu pula yang membuat Eva dan anggota Komunitas Garda Pangan tak pernah lelah mengumpulkan dan mendistribusikan makanan meski operasionalnya hanya bertumpu dari donasi.
"Nah, sekalian kami ingin mempromosikan, kalau ada teman-teman di Surabaya yang memiliki kelebihan makanan dari acara pesta yang dihelatnya, atau dari restorannya silahkan hubungi kita. Nanti kita akan ambil dan bantu mendistribusikan ke yang lebih membutuhkan," tandas Eva.
Bagi Anda yang ingin mengetahui kegiatan Komunitas Garda Pangan lebih lanjut, yuk kepoin akun Instagram mereka di @GardaPangan.
Baca Juga: The Minions Pastikan 1 Wakil Indonesia di Final Denmark Open 2018