Suara.com - Sawahlunto International Music Festival (SIMFes) 2018 siap menggebrak 19 - 22 Oktober 2018. Event ini dijamin seru, karena sejumlah musisi internasional akan terlibat.
Menurut Menteri Pariwisata, Arief Yahya, SIMFest merupakan event musik bertaraf internasional yang wajib disambangi.
“SIMFest juga merupakan perpaduan ciamik antara heritage city yang indah, musik yang bergelora, dan kehangatan interaksi antara musisi dan penonton. Itulah mengapa, SIMFest selalu ditunggu dan dipadati penikmat musik setiap tahunnya,” ujarnya, Rabu (17/10/2018).
SIMFest 2018 akan menghadirkan perpaduan musik komposisi etnik, modern, dan kontemporer di Kota Sawahlunto. Berbagai musisi dari dalam dan luar negeri siap unjuk gigi di acara yang sudah kali ke-9 diselenggarakan ini.
Ada Debu (Turki), Tandava (Italia/Rusia/Jepang), Leana Rachael (USA), Iksan Skuter (Malang) dan Manja (Bali). Ada juga Sisir Tanah (Yogyakarta), Groove ‘Nroll Percussion (Jakarta), Nonaria (Jakarta), Riau Rhythm Chambers (Riau) serta Saandiko Group (Bukittinggi). Kemeriahan pun bertambah dengan hadirnya Minanga Pentagong (Padang Panjang), Sawahlunto New Ensemble (Sawahlunto) dan Alegro’s (Sawahlunto).
Bertemakan “Sawahlunto, the Energy of the World’s Culture”, SIMFest tahun ini akan memberikan sensasi lain untuk menikmati pagelaran musik. SIMFes pun masuk kedalam 100 Wonderful Events 2018 Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Para pengunjung tak hanya menyaksikan para musisi pertontonkan keahlian mereka, tapi juga ada workshop. Para musisi akan berbagi ilmu kepada para pengunjung. .
"SIMFest 2018 merupakan festival seni yang menghadirkan banyak rangkaian acara menarik. Wisatawan bisa mengunjungi festival ini untuk belajar sekaligus menghibur diri," ujar menpar.
Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I, Iyung Masruroh mengatakan, SIMFest merupakan event yang diinisiasi oleh Ir. Amran Nur. Keinginannya menghadirkan festival musik tingkat internasional di Sawahlunto ini akhirnya disambut manis oleh kurator, Edy Utama dan Hiltrud Cordes.
Baca Juga: Menpar Dijadwalkan Hadir dalam Festival Likurai Timor 2018

Pada 2010, Sawahlunto International Music Festival pertama kali dimulai.
"Atraksi-atraksi untuk mengundang wisatawan datang, sangat perlu. Apalagi atraksinya bertaraf internasional, seperti SIMfest ini. Musik merupakan bahasa universal yang diterima semua kalangan," ujar Iyung.
Ya, kota yang dahulu bertumpu pada sektor pertambangan batu bara ini semakin menggeliat membenahi pariwisata. Hotel, museum, tempat rekreasi dan bangunan-bangunan tua di kota tersebut ditata apik, siap menyambut turis, baik domestik maupun asing.
Kota yang diapit Bukit Barisan ini membawa Anda seperti kembali ke zaman kolonial. Banyak gedung pemerintahan bergaya Belanda.
Di beberapa bangunan, tidak lupa dipadukan dengan bentuk bagonjong, atap khas ranah Minang.
"Jadi tunggu apa lagi, segera pesan tiket dan nikmati keindahan Sawahlunto di SIMFest 2018," ajaknya.