Wonderful Huta Toba, Indahnya Nuansa Eropa di Tapanuli Utara

Jum'at, 19 Oktober 2018 | 10:57 WIB
Wonderful Huta Toba, Indahnya Nuansa Eropa di Tapanuli Utara
Nuansa Eropa di Piltik Homestay, kawasan Danau Toba. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anda punya mimpi liburan ke Eropa? Makan siang ditemani udara dingin dan segelas wine?

Cobalah datang ke Tapanuli Utara. Di sana, Anda bisa menemukan nuansa Eropa di sekitar Toba.


"Nggak usah jauh-jauh ke Eropa. Di Siborong Borong, Tapanuli Utara ada nuansa Eropa juga kok, hanya 20 menit dari Bandara Internasional Silangit. Tim Wonderful Huta Toba, yang sedang menyiapkan paket wisata 4 hari 3 malam, sempat merasakan sensasi ini," terang Dadang Rizki Ratman, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar.

Nuansa Eropa itu bisa ditemukan di Piltik Homestay, Rumah Cafe & Penginapan. Arsitektur bangunannya terbuat dari kayu dan batu bata berwarna putih. Sekilas, bangunannya mirip dengan arsitektur Eropa.

Baca Juga: Liburan ke Danau Toba and Beyond, Ini 6 Kelebihannya...

Spot fotonya? Sangat banyak.

Nuansa Eropa di Piltik Homestay, kawasan Danau Toba. (Dok: Kemenpar)
Nuansa Eropa di Piltik Homestay, kawasan Danau Toba. (Dok: Kemenpar)

"Udaranya juga dingin. Sekitar 19-20 derajat Celcius saat siang hari. Ini Huta Toba rasa Eropa," timpal Lokot Ahmad Enda, Asdep Pengembangan Destinasi Regional I Kemenpar.

Aktivitas yang bisa dilakukan juga sangat banyak. Bisa main gitar, nge-wine citarasa lokal, treking keliling Piltik, menyeruput kopi, atau mencicipi mi gomak. Semua bisa ditemukan di Piltik Homestay .

Makanan yang disuguhkan sudah dimodifikasi agar cocok di lidah wisatawan dan pengunjung . Kuncinya ada pada bahan bumbu bernama andaliman.

Wujud andaliman mirip merica. Rasanya pun tak jauh beda.

Baca Juga: Kemenpar Jual Paket Danau Toba 4 Hari ke Singapura dan Malaysia

Andaliman lebih getir dan kuat, meski tidak sepedas cabai. Bumbu andaliman kerap digunakan untuk menaburi hampir semua makanan di Sumatera Utara sehingga sering disebut merica Batak.

“Ini Eropean style, Batak taste," timpal pemilik Piltik Homestay, Edward Tigor Siahaan.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, yang pernah merasakan sensasi kulineran di Piltik Homestay pun serasa kembali diajak bernostalgia. Ada rindu pada rasa khas masakan Batak.

Itulah mengapa, kuliner dimasukkan dalam kategori karya budaya, cultural value, bersama shopping and fashion, heritage dan seni.

Nuansa Eropa di Piltik Homestay, kawasan Danau Toba. (Dok: Kemenpar)
Nuansa Eropa di Piltik Homestay, kawasan Danau Toba. (Dok: Kemenpar)

“Kuliner itu dibuat secara turun temurun. Komposisi bumbu, lama menanak, besaran api, alat masak, sampai derajat kematangan, itu diatur dengan rasa. Tidak cukup dengan pikiran di otak kiri,” katanya.

Anda boleh penasaran, juga boleh tidak percaya. Baiknya, langsung datang dan buktikan sendiri ke Piltik Homestay.

"Saya pernah makan siang di sana. Tempatnya keren! Udaranya sejuk. Kulinernya, sudah pasti enak," tutur Arief.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI