Galakkan Keselamatan Penyelam di Labuan Bajo dengan Terapi Ini

Selasa, 16 Oktober 2018 | 10:52 WIB
Galakkan Keselamatan Penyelam di Labuan Bajo dengan Terapi Ini
ilustrasi penyelam diving di Labuan Bojo. [Antara/Andika Wahyu]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur terkenal dengan lautnya yang indah, bahkan pada 2016 Dive Magazine menempatkan Taman Nasional Komodo (TNK) di posisi atas lokasi terbaik untuk penyelam atau diving di dunia, bersama Raja Ampat, dan Alor.

Tahun 2015, CNN Internasional juga memasukkan Labuan Bajo sebagai tempat snorkeling terbaik kedua dunia setelah Raja Ampat.

Keindahan alam bawah air Labuan Bajo ini sudah pasti menjadi tempat favorit bagi para penyelam dunia untuk menikmatinya. Namun di satu sisi, para penyelam ini juga tak luput dari kondisi dekompresi.

Disampaikan Ahli Terapi Oksigen Hiperbarik Indonesia, Prof dr M Guritno Suryokusumo, yang juga merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran UI, penyakit dekompresi adalah suatu kondisi medis ketika akumulasi gas nitrogen yang larut dalam tubuh setelah menyelam membentuk gelembung udara, sehingga menyumbat aliran darah dan sistem saraf.

Baca Juga: Digigit Ulat Bulu, Ini Pertolongan Pertamanya

"Gejala-gejala penyakit dekompresi antara lain mulai dari sakit persendian, sakit kepala, mati rasa, gangguan pernapasan, bahkan hilang kesadaran yang bisa berujung pada kematian bila kondisi tersebut tidak segera ditangani," ujar Prof Guritno.

Ia menambahkan, gejala penyakit dekompresi, baru dapat membaik bila pasien mendapatkan terapi oksigen murni melalui terapi oksigen hiperbarik. Lebih lanjut Ia menuturkan, terapi oksigen hiperbarik adalah salah satu bentuk pengobatan dengan menghirup oksigen murni dalam ruang bertekanan tinggi lebih dari satu Atmosfer Absolut.

Dalam ruang terapi oksigen hiperbarik, tekanan udara meningkat hingga tiga kali lebih tinggi dari tekanan udara normal. Pada kondisi ini, Prof Guritno mengatakan, paru-paru dapat mengumpulkan lebih banyak oksigen murni yang dihirup dibandingkan dalam tekanan udara normal.

"Aliran darah akan membawa oksigen ke seluruh tubuh dan kemudian akan melawan bakteri dan merangsang pelepasan zat yang disebut sel induk, yang selanjutnya akan merangsang penyembuhan, memperbaiki, serta menjaga jaringan tubuh pasien tetap sehat," tambah dia.

Selain untuk pemulihan penyakit dekompresi akibat menyelam, fasilitas Hyperbaric Oxygen Chamber, kata Prof Guritno juga bisa digunakan untuk penyembuhan luka bermasalah terkait penyakit diabetes melitus, patah tulang, gangguan pendengaran, gangguan saraf dan stroke, serta untuk kebugaran dan kecantikan.

Baca Juga: Bupati Bekasi Terjerat Suap Meikarta, Ridwan Kamil Buka Suara

Di Labuan Bajo sendiri untuk pertama kalinya, terapi ini bisa didapat di Siloam Hospital Labuan Bajo. Pada Sabtu (13/10/2018), Drs Agustinus Ch Dula, Bupati Kabupaten Manggarai Barat, meresmikan Hyperbaric Oxygen Chamber di Siloam Hospitals Labuan Bajo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI