Kedua, budaya Sunda yang disajikan. Festival Geopark Ciletuh sangat kental dengan budaya Sunda. Sebelum pembukaan hingga pemecahan rekor Tari Jipeng, nuansa Sunda ditampilkan dengan ciamik.
“Kekayaan ini tidak terbantahkan. Inilah yang membuat Festival Geopark Ciletuh masuk CoE,” tutur Dadang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat, mengatakan, tahun ini Festival Geopark Ciletuh lebih banyak menyajikan wisata adventure.
“Kegiatannya sangat padat, karena ada 12 event yang digelar. Sebagian besar adalah adventure. Ini sekaligus memperkenalkan dan memperlihatkan keindahan Ciletuh kepada pengunjung,” papar Ida.
Baca Juga: Upacara Adat Syukur Bumi Awali Festival Geopark Ciletuh
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar, Sumarni, berharap, Festival Geopark Ciletuh bisa memberikan atraksi yang lebih baik untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
“Dengan modal yang luar biasa, festival ini harus terus ditingkatkan agar bisa menarik wisatawan mancanegara. Atraksi yang disajikan juga harus lebih luar biasa lagi,” paparnya.
Hal senada disampaikan Kabid Pemasaran Area I Kementerian Pariwisata, Wawan Gunawan.
“Dalam festival ini, kekayaan budaya Sunda disajikan dengan masif. Namun saya yakin bisa lebih baik lagi, sehingga bisa menjadi atraksi utama di Jawa Barat, dan menjadi pilihan wisatawan,” katanya.
Menpar menyambut baik pemecahan rekor ini. Menurutnya, pemecahan rekor ini mempunyai nilai yang luar biasa.
Baca Juga: 200 Seniman akan Meriahkan Festival Geopark Ciletuh 2018
“Rekor budaya ini diciptakan di lokasi yang reputasinya sudah mendunia. Artinya, nilai dari event ini ikut terdongkrak,” paparnya.