Jawa Timur Selenggarakan Pasar Seni Lukis Indonesia 2018

Minggu, 14 Oktober 2018 | 11:30 WIB
Jawa Timur Selenggarakan Pasar Seni Lukis Indonesia 2018
Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) 2018. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Ini kesempatan yang sangat baik. Kami tiap tahun memberikan apresiasi terhadap seniman. Terima kasih kepada para seniman atas ide-ide yang dituangkan. Saya sangat senang pameran ini. Kalau bisa ada ide lain yang bisa dikembangkan untuk menghidupkan kesenian terutama seni lukis ini,” cetusnya.

Dia pun mengusulkan, karya-karya seni lukis Indonesia harus dipasarkan ke mencanegara. Kementerian Pariwisata juga diminta untuk turut mempromosikannya.

"Kita harus gotong royong dalam memasarkan karya seniman kita. Kementerian Pariwisata bisa mempromosikannya ke luar negeri, sementara kami yang akan menyediakan platform marketnya," tambahnya.

Tenaga ahli Menteri Pariwisata Bidang Kebudayaan, Taufik Rahzen, mengatakan, PSLI memiliki karakter yang tidak dimiliki daerah lain. Sebagai tim kurator 100 Wonderful Event CoE Kemenpar, Taufik menilai, PSLI sebagai event yang membuktikan keberlanjutannya.

Baca Juga: Jual Wisata di Selandia Baru, Booth Kemenpar Paling Besar!

"Ini bukan kebetulan. Sejak 2008, saat perekonomian global mulai goncang, termasuk dunia seni lukis yang hancur, PSLI justru mampu bertahan dan membuka harapan untuk pasar seni lukis. Itu salah satu alasan kami memasukkan event ini ke dalam 100 wonderful event," ujarnya.

Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) 2018. (Dok: Kemenpar)
Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) 2018. (Dok: Kemenpar)

Ia menambahkan, pasar seni lukis sangat berpotensi menjadi destinasi wisata. Destinasi semacam ini bila dipermanenkan, akan bisa mendatangkan wisatawan mencanegara.

"Di beberapa tempat di dunia, seperti di Spanyol dan Prancis, dan Miami (Amerika Serikat), pasar seni rupa sudah menjadi destinasi wisata. Seniman berkumpul di satu tempat, berkarya dan menjual karyanya, akan orang dari berbagai daerah dalam dan luar negeri datang," terangnya.

Terkait tema yang diangkat, M Anis, Ketua Sanggar Merah Putih, yang juga penyelenggara menyatakan, beragam karya seni yang dipamerkan diharapkan bisa jadi bahan perenungan banyak pihak.

“Kondisi saat ini kita lebih banyak melihat orang berdebat ketimbang merenung, karena itu, kita perlu adanya sebuah kontemplasi,” tegas Anis.

Baca Juga: Tahun Depan, Festival Tanjung Lesung Dibiayai Kemenpar Rp 1,5 M

Di PSLI 2018 juga ada kegiatan peduli bencana gempa Palu. Sebanyak 140 lukisan dari peserta PSLI didisplay khusus untuk dijual.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI