“Kita ini negara ke-7 terbesar pengekspor teh dunia, tapi teh berkualitas tingginya lebih banyak dinikmati masyarakat luar negeri dan kaum high end,” bebernya.
Berangkat dari keprihatinan itulah, Iriana bersama putranya, Redha Taufik Ardias, berupaya mengenalkan teh-teh premium khas Indonesia lewat Sila Tea house, agar masyarakat bisa
benar-benar memahami tentang teh berkualitas dan mulai mengonsumsinya.
“Sila Tea House sendiri menghadirkan teh kelas spesial yang menggunakan daun-daun teh dari kebun PTPN dan kebun rakyat. Teh Sila menetapkan standar dan edukasi tentang kualitas, lalu memilih sesuai kriteria mutu yang diharapkan. Setelah itu barulah diracik sesuai kebutuhan konsumen,” urai Redha yang menjabat sebagai Marrketing Manager Sila Tea House merinci.
Edukasi mengenai pentingnya mengonsumsi teh premium, sambung Iriana, memang menjadi komitmennya, karena teh kualitas terbaik bukan saja memiliki rasa yang lebih nikmat, tetapi
juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itulah ia berharap ke depannya akan semakin banyak orang memilih teh premium.
“Kami ikut hadir di Indonesia Pavilion pun merupakan upaya untuk mengedukasi masyarakat sekaligus membuka peluang bagi pemasaran teh premium Indonesia di masa datang, bahkan
sudah ada pula beberapa hotel yang minta kami datang ke tempat mereka, tapi belum sempat kami penuhi,” ungkapnya bangga.