Suara.com - Tahukah Anda seberapa bahayakah pertanyaan "kapan nikah?" Pertanyaan ini memang menjadi salah satu pertanyaan kerap dihindari seseorang selain "gaji berapa?”, lalu ketika Anda menikah lama belum dikaruniai keturunan, ditanya juga "kapan punya momongan?" pertanyaan-pertanyaan sensitif seperti ini kadang tak pernah absen dilontarkan dalam acara temu keluarga sepeti arisan, Lebaran, dan lain-lain.
Psikolog Erna Marina Kusuma M.Psi. C. Ft mengatakan jika terlalu sering menerima pertanyaan "kapan nikah?", ini bisa jadi beban pikiran buat para jomblo dan bisa berujung stres.
Pertanyaan "kapan nikah?" sejatinya tidak sopan, namun karena sering dilakukan, jadi dianggap wajar.
“Masyarakat kita selalu mengajarkan sopan santun, tapi soal pertanyaan kapan nikah, itu seperti ada pembiaran untuk hal-hal yang sudah jadi kebiasaan,” seru Erna saat dihubungi Suara.com, Kamis (11/10/2018) melalui Whatsapp.
Baca Juga: Luis Milla Belum Juga Datang, Ini Penjelasan PSSI
"Ketika bersosialisasi maka perlu kita ketahui bagaimana membuka percakapan atau pertanyaan kepada orang lain. Pertanyaan yang bersifat pribadi seperti meengenai kapan menikah kerja dimana gaji berapa itu merupakan hal hal yang tidak etis untuk di tanyakan karena bersifat pribadi. Umunya orang yang suka bertanya seperti itu mempunyai ambisi atau tujuan tertentu dengan pertanyaannya," lanjut Erna.
Menurut Erna, pertanyaan 'kapan menikah?' memunculkan reaksi positif dan negatif. Reaksi positif ditandai dengan sikap tak ambil pusing, sedangkan, reaksi negatif biasanya ditandai dengan emosi seperti marah atau kesal.
Berikut sederet kasus gara-gara pertanyaan "kapan nikah?"
Inspirasi film
Jika diambil positif, pertanyaan "kapan nikah" sempat menjadi inspirasi sutradara Ody C. Harahap membuat film berjudul Kapan Kawin? pada 2015.
Baca Juga: Polda: Pemulangan Eks Penyidik KPK Bukan karena Rusak Barbuk
Menikah dengan patung sendiri