Tampil di Kustomfest, Shaggydog Bicara Industri Kreatif Indonesia

Selasa, 09 Oktober 2018 | 18:00 WIB
Tampil di Kustomfest, Shaggydog Bicara Industri Kreatif Indonesia
Shaggydog mengguncang panggung Kustomfest 2018, Sabtu (6/10/2018). (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Band ska papan atas asal Yogyakarta, Shaggydog, mengguncang panggung Kustomfest 2018, Sabtu (6/10/2018). Shaggydog membuat ribuan pengunjung yang memadati Jogja Expo Center bergoyang.

Deretan lagu andalan, seperti Tonight, Jalan-jalan, Sayidan, Ambilkan Gelas, sukses memuaskan dahaga para pengunjung.

"Ini sensasional. Kustomfest luar biasa, memperkaya serta mewadahi kreativitas anak bangsa. Ini membuktikan bahwa industri kreatif Indonesia mampu bersaing di tingkat dunia," ujar Bassis Shaggydog, Odisey Sancho.

Baginya, industri kreativitas dan pariwisata memang tak bisa dipisahkan. Keduanya merupakan satu kesatuan utuh yang dapat menjadi tumpuan untuk mendatangkan devisa dari wisatawan.

Baca Juga: Ini Deretan Karya Unik di Gelaran Kustomfest 2018

Shaggydog mengguncang panggung Kustomfest 2018, Sabtu (6/10/2018).  (Dok: Kemenpar)
Shaggydog mengguncang panggung Kustomfest 2018, Sabtu (6/10/2018). (Dok: Kemenpar)

Industri kreatif  bisa juga dikembangkan menjadi industri pariwisata, selain sebagai pusat produksi bisa juga menjadi wisata edukasi

"Jika kita lamban dalam pengembangan industri kreatif dan pariwisata ke depan, maka kita akan tertinggal oleh negara-negara lain. Padahal kita punya banyak sekali produk-produk barang dan jasa di industri kreatif, sejak dulu mampu mendukung sektor pariwisata, baik di bidang produk seni, budaya hingga aneka kearifan lokal," ungkap lelaki yang akrab disapa Bandizt ini.

Dia mencontohkan, di Garut terdapat sentra dodol, yang di samping menjadi tempat produksi, juga digunakan untuk pariwisata. Hal tersebut juga diterapkan di sentra pembuatan keramik di Kasongan Bantul.

"Ini bisa dikembangkan ke bengkel-bengkel para builder custom. Wisatawan mancanegara dapat melihat langsung pembuatan motor atau mobil custom di bengkel tersebut," ujarnya.

Menurutnya, ada beberapa manfaat yang bisa diambil dari pengembangan industri kreatif ke pariwisata, seperti edukasi kepada masyarakat bagaimana proses pembuatan sebuah barang, juga akan membantu pemasaran barang.

"Kalau orang berwisata ke sentra industri kreatif, pasti banyak yang membeli produknya. Kustomfest merupakan wadah promosi yang sangat bauk," ujarnya.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya juga sependat. Menpar menegaskan, industri pariwisata dan ekonomi kreatif bisa menjadi andalan Indonesia.

Ia mengatakan, negara-negara lain, saat ini sudah mengklaim macam-macam industri yang difokuskan. Indonesia kini juga sudah menemukan bidang industri yang menjadi unggulan bagi negeri, yaitu pariwisata yang didukung dengan industri kreatifnya.

Shaggydog mengguncang panggung Kustomfest 2018, Sabtu (6/10/2018).  (Dok: Kemenpar)
Shaggydog mengguncang panggung Kustomfest 2018, Sabtu (6/10/2018). (Dok: Kemenpar)

"Saya kira,  industri ekonomi kreatif termasuk pariwisata. Ini adalah industri yang bisa memungkinkan bangsa ini untuk memenangkan persaingan. Hal ini telah ditunjukkan oleh Kustomfest, dimana event ini menjadi sebuah barometer bagi industri kreatif, khususnya bidang otomotif," ujar menpar.

Kustomfest memang luar biasa. Sebuah pemersatu kustom kultur,  ajang bertemunya karya pecinta motor, mobil, dan sepeda kustom, yang jadi penggerak industri kreatif otomotif yang cukup menjanjikan.

"Saya yakin, dengan Kustomfest, industri kreatif Indonesia akan semakin tumbuh dan terus mendukung pariwisata Indonesia. Kustomfest akan menjadi penggerak perubahan di Indonesia," ujar menteri asal Banyuwangi itu.

REKOMENDASI

TERKINI