Khabib Saja Suka di Bekam, Ini Manfaat Bekam yang Harus Anda Tahu

Suara.com - Pertarungan UFC 229 antara Conor McGregor melawan Khabib Nurmagomedov yang berlangsung di Las Vegas, Minggu 7 Oktober 2018, memang melambungkan nama Khabib usai keluar sebagai pemenangnya.

Duel kedua petarung kelas ringan itu memang menjadi tajuk utama pada event UFC 229 dan memperebutkan gelar juara yang kini dipegang Nurmagomedov.

Bicara Khabib, ada sebuah foto yang beredar di grup-grup Whatsapp, Khabib yang merupakan seorang muslim, dinilai suka juga di bekam dalam menjaga kebugaran tubuhnya.

Di negara Asia, bekam, kop, dan akupuntur adalah terapi kesehatan yang paling banyak digunakan. Terapi Bekam merupakan  bentuk pengobatan alternatif kuno di mana seorang terapis meletakkan cangkir khusus di kulit selama beberapa menit untuk membuat kulit terisap.
 
Hal itu bertujuan untuk meringankan rasa sakit, mengurangi pembengkakan, memperlancar aliran darah, relaksasi  dan sebagai jenis pijat jaringan dalam.

Baca Juga: Pendopo Kabupaten Digeledah KPK, Bupati Malang Surati Surya Paloh

Bekam dipercaya meningkatkan aliran darah khusus di area yang dikop serta menstimulai "energi alami" tubuh alias chi. Bagian kulit yang disedot selama beberapa menit itu meninggalkan bekas kemerahan atau keunguan.

Lantas apa saja manfaat di bekam? Berikut Suara.com rangkum dari berbagai sumber

Detoks, buang angin dan kolesterol

Banyak racun yang diserap oleh tubuh manusia setiap harinya karena banyak pula makanan yang dikonsumsi setiap hari, hingga faktor udara dan lingkungan yang terkontaminasi dan diserap tubuh. Racun, angin dan kolesterol berkumpul bersama darah di lapisan kulit. Manfaat bekam bisa untuk membuang hal-hal tersebut yang sering menjadi penyebab penyakit. Racun, angin, dan kolesterol yang terkumpul pada permukaan kulit bisa ditarik ke luar dengan cara menyedot darah kotor.

Redakan nyeri

Baca Juga: Berkontribusi Besar Atas Kemenangan Persija, Simic Buka Suara

Bekam juga mungkin bermanfaat untuk mengatasi nyeri. Sebuah studi dari 2011 dari 7 percobaan terkontrol acak menemukan bahwa orang mengalami pengurangan nyeri bermakna dengan kop dibandingkan dengan obat pereda nyeri, obat anti virus atau bantalan panas.