Selain Miftahul Jannah, Ini Atlet Didiskualifikasi Karena Hijab

Senin, 08 Oktober 2018 | 21:30 WIB
Selain Miftahul Jannah, Ini Atlet Didiskualifikasi Karena Hijab
Pejudo putri Indonesia Miftahul Jannah meninggalkan arena usai didiskualifikasi dari pertandingan kelas 52 kg blind judo Asian Para Games 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (8/10), karena tak mau lepas hijab saat bertanding. [Antara/Bola.com/M Iqbal Ichsan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Atlet judo putri Indonesia, Miftahul Jannah gagal tampil di Asian Para Games 2018, Miftahul Jannah didiskualifikasi wasit lantaran menolak melepas hijab ketika akan bertanding.

Wasit melarang Miftahul Jannah karena terkait peraturan, yang mana dalam olahraga judo terdapat aturan atlet yang bertanding tidak diperkenankan memakai penutup kepala atas alasan keselamatan.

Miftahul Jannah semula dijadwalkan turun di kelas 52 kg putri blind judo menghadapi wakil Mongolia, Gantulga Oyun di JIEXPO Kemayoran, Senin (8/10/2018) pagi WIB. Akibat adanya larangan tersebut, pihak Miftahul Jannah terpaksa mundur karena harus menaati peraturan yang berlaku.

Mengenai aturan berhijab dalam pertandingan olahraga, sejauh ini memang masih menjadi pro dan kontrta. Kasus Miftahul Jannah bukan yang pertama kalinya terjadi. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut rangkuman Suara.com tentang atlet-atlet yang bermasalah di ajang kompetisi olahraga karena berhijab.

Baca Juga: Perampokan Minimarket 212 di Tangerang Bikin Warga Was-was

Amaiya Zafar

Pemain tinju perempuan berhijab. (instagram/amaiya_zafar)
Pemain tinju perempuan berhijab. (instagram/amaiya_zafar)

Amaiya Zafar adalah petinju putri Oakdale, Minnesota. Pada 2016 ia batal tampil di sebuah kejuaraan tinju Sugar Bert Tournament di Kissimmee, Florida. Federasi tinju Amerika Serikat (AS) menolak keikutsertaan Amaiya. Dia didiskualifikasi karena mengenakan hijab, pelapis berlengan panjang, dan legging melapisi kostum tandingnya.

Direktur Eksekutif USA Boxing Mike Martino tidak mengatakan kostum itu sebagai larangan karena agama. Tapi, larangan itu muncul dengan pertimbangan faktor keamanan. Amaiya yang kala itu masih berusia 16 tahun terpaksa keluar dari arena pertandingan.

Timnas Basket Putri Qatar

Pemain basket putri Qatar. (Instagram/raisa_9)
Pemain basket putri Qatar. (Instagram/raisa_9)

Timnas Basket Putri Qatar didiskualifikasi pada Asian Games 2014. Federasi Basket Internasional (FIBA) mengatur pemain tidak boleh mengenakan penutup kepala selama pertandingan dengan alasan menghindari potensi mencederai lawan.

Baca Juga: Ratna Sarumpaet mau Kembalikan Dana Pemprov DKI, Ada Syaratnya

Saat itu para pemain Qatar menolak melepas hijab karena bertentangan dengan keyakinan mereka. Akhirnya mereka pun gagal bertanding dengan Mongolia yang kala itu menjadi lawanya.

Raisa Aribatul Hamidah

Raisa. (Instagram/raisa_9)
Raisa. (Instagram/raisa_9)

Raisa Aribatul Hamidah adalah atlet basket putri asal Ponorogo yang memperkuat tim Surabaya Fever. Selama berkarier di Surabaya, penampilan Riasa yang berhijab tak pernah dipermasalahkan. Namun, pada 2008 ia ditarik dari Timnas Indonesia Muda karena menolak melepas hijab.

Tidak hanya itu, pada 2015 ia harus mengalami rintangan berkarier di tingkat internasional. Dari rentetan kejadian itu, Raisa membuat petisi tentang larangan berhijab bagi pemain basket putri pada Juli 2016.

Ternyata atlet judo putri Indonesia, Miftahul Jannah yang gagal tampil di Asian Para Games 2018 karena didiskualifikasi menolak melepas hijab ternyata tidak sendiri, ada atlet lainnya juga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI