Suara.com - Menteri Pariwisata, Arief Yahya, meresmikan destinasi digital baru, Jumat (5/10/2018), Pasar Digital Pantai Pasir Putih, di Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pembukaan destinasi digital milik GenPI Atambua ini dimeriahkan dengan Festival Wonderful Indonesia.
"Dengan mengucap Bismillah, saya resmikan pasar digital Pantai Pasir Putih, sekaligus saya buka Festival Wonderful Indonesia. Semoga dengan adanya destinasi digital baru ini, pariwisata Belu dan NTT makin maju," ujar menpar.
Kehadiran Arief di ajang ini disambut tarian Likurai. Sebagai penghormatan, menpar juga diajak menikmati pinang sirih bersama Bupati Belu, Willybrodus Lay, dan Bupati Halmahera Barat (Halbar), Danny Missy.
Menpar mengatakan, pemerintah daerah bisa memanfaatkan destinasi digital untuk mempromosikan pariwisata, dengan menggandeng anak-anak GenPI untuk memviralkan.
Baca Juga: Menpar Resmikan Destinasi Digital ke-23, Pasar Berbatik Cikadu
"Keahlian GenPI adalah menciptakan trending topic nasional. Dengan pasar digital dan GenPI, maka berpromosi jadi lebih mudah dan murah," ujarnya.
Menpar juga mendorong Bupati Belu untuk membuat destinasi digital serupa. Hanya dengan modal Rp 200 juta, hasil yang didapatkan (promosi) jauh lebih besar.
"Destinasi digital ini bisa menjadi wadah kreasi masyarakat, sekaligus menjadi atraksi, sehingga menjadi terus hidup," ujarnya.
Sebagai pelengkap, lanjut Menpar, pemda bisa mengembangkan nomadic tourism. Bentuknya bisa berupa glamcamp atau karavan di destinasi-destinasi, termasuk pasar digital.
"Nomadic tourism adalah solusi sementara tapi untuk selamanya. Masih sulit dan lama untuk membangun hotel. Dengan nomadic tourism, bisa dipindah-pindah sesuai destinasi yang sedang diminati," tuturnya.
Baca Juga: Ayo, Mandi Air Panas di Destinasi Digital Pasar Cikundul Sukabumi
Willybrodus Lay mengatakan, potensi crossborder untuk wisatawan mancanegara (wisman) sangat besar. Keberadaan GenPI Atambua, salah satunya untuk mendukung kegiatan-kegiatan di perbatasan dan memviralkan potensi wisata Atambua dan Pulau Timor.
"Kami sudah bersinergi dengan GenPI Atambua, yang sudah menjadi bagian dari garda terdepan promosi pariwisata Belu, khususnya di media sosial," katanya.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media, Don Kardono mengatakan, GenPI Atambua merupakan motor branding pariwisata crossborder. Mereka diberi bimbingan akses informasi medsos dan fokus mengoptimalkan peran medsos menjadi lebih efektif.
“GenPI harus menuliskan semua hal menyangkut potensi pariwisata daerahnya masing-masing. Mereka harus memviralkannya melalui medsosnya. Konsep seperti ini jauh lebih efektif, termasuk untuk menjual destinasi di perbatasan. Yang penting no hoax, no SARA, dan no politics,” katanya.
Menurut Don, GenPI merupakan komunitas yang bersifat sosial.
"Misalnya membuat event di perbatasan. Membuat pasar digital setiap minggunya. Lomba foto di Instagram, lomba video di Youtube, dan lainnya," jelas Don.