Komunitas Sahabat Ibu Pintar, Wadahnya Para Ibu Era Digital

Sabtu, 06 Oktober 2018 | 09:58 WIB
Komunitas Sahabat Ibu Pintar, Wadahnya Para Ibu Era Digital
Acara Media Launching Komunitas Sahabat Ibu Pintar. (Suara.com/Firsta Nodia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Lalu adakah syarat untuk bergabung dalam komunitas ini? Gusti mengatakan memang untuk bergabung ada serangkaian formulir yang harus diisi oleh para ibu.

Peserta yang mendaftar akan diseleksi dan yang terpilih akan diberitahukan melalui email dan media sosial agar bisa mendapatkan manfaat dan mengikuti rangkaian kegiatan Sahabat Ibu Pintar.

Testimoni Komunitas Sahabat Ibu Pintar. (Screenshot Sahabat Ibu Pintar)
Testimoni Komunitas Sahabat Ibu Pintar. (Screenshot Sahabat Ibu Pintar)

Selain menyediakan konten informatif lewat platform online, ke depannya Komunitas Sahabat Ibu Pintar akan mengadakan rangkaian aktivitas offline seperti kolaborasi para ibu, kelas edukasi dan workshop, kunjungan bersama ibu pintar, hingga trip edukasi bersama para ibu.

"Sebenarnya seleksi ini kita bikin untuk melihat direction ibu-ibu ini ke arah mana. Kalau punya masalah jadi bisa diantisipasi. Nanti akan direspon lewat email terpilih atau enggak. Kalau untuk usia tidak ada batasan, karena usia 20 pun juga ada yang jadi ibu," urai Gusti panjang lebar.

Baca Juga: Awas, Pola Asuh Helikopter Bikin Anak Berkelakuan Buruk

Menyinggung mengenai manfaat yang akan dirasakan ibu saat bergabung dalam komunitas Nadya Pramesrani, M.Psi., Psi, psikolog keluarga dan pernikahan dari Rumah Dandelion mengatakan bahwa sejatinya manusia sebagai makhluk sosial secara alami pasti akan berkelompok atas dasar kedekatan secara fisik maupun kesamaan.

Interaksi yang terjadi dalam kelompok tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sarana belajar seseorang dalam mengatasi permasalahan sehari-hari.

"Namun karena dasarnya adalah pengalaman individu, belum tentu apa yang berhasil diterapkan oleh satu orang, berhasil juga diterapkan orang lain. Sehingga penting juga untuk melihat solusi yang didasari penelitian dari ahlinya," jelas Nadya.

Hebatnya lagi, bergabung dalam komunitas, kata Nadya, bisa menjadi cara bagi para ibu untuk menurunkan stres. Apalagi bagi mereka yang belum memiliki pengalaman sama sekali dalam mengurus buah hati.

"Misal, karena anak nggak pup tiga hari ibu-ibu pasti stres, tapi kalau pup terus-terusan dalam sehari juga stres. Jadi memang perempuan punya kebutuhan berbicara yang lebih banyak dibandingkan laki-laki untuk merilis stresnya. Kalau suami tidak bisa menampung kebutuhan kita bicara, kita harus cari cara lain. Di situlah peran komunitas dan support system dibutuhkan," jelas Nadya menutup perbincangan.

Baca Juga: Ini Tantangan Pola Asuh yang Dihadapi Orangtua Zaman Now

Bagaimana mom, tertarik bergabung di Komunitas Sahabat Ibu Pintar?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI