Suara.com - Pesta pernikahan bisa sangat mahal apalagi jika dilangsungkan di luar negeri dan dirayakan dengan cara yang mewah tapi bukan berarti bisa meminta tamu undangannya bayar.
Ada pasangan yang akan menikah terang-terangan memaksa tamu undangannya mengeluarkan uang yang tak sedikit untuk menghadiri pesta pernikahan dua minggu penuh di luar negeri.
Lewat sebuah postingan di Mumsnet, seseorang mengatakan bahwa ia menjadi tamu undangan, dipaksa membayar uang sebesar 1000 Poundsterling atau setara hampir Rp 20 juta untuk bisa hadir ke pesta pernikahan dilansir Mirror.
Dengan membayar uang tersebut, para tamu akan disewakan penginapan berbiaya murah selama dua minggu.
Baca Juga: Hemat Setetes Air, Tidur Beratapkan Langit Pasca Gempa Palu
Sang mempelai juga membuat permintaan konyol. Katanya, mereka dibelikan hadiah pernikahan yang bagus kepada keluarga besarnya.
"Kami akan pergi ke pernikahan di luar negeri tahun depan (tidak akan memposting terlalu banyak detail) dan kami diberi isyarat bahwa kami harus membeli hadiah pernikahan yang bagus," tulisnya.
Akun anonim itu melanjutkan bahwa ia merasa tak perlu melakukan itu semua. Apalagi saat tahu kalau si pengantin memilih menikah di luar negeri saat ekonomi dunia sedang krisis.
Jangankan untuk ke kondangan seharga luar biasa mahal itu, untuk liburan keluarga saja, ia mengaku tak sanggup.
"Sekarang kami tidak bisa menikmati liburan kami sendiri karena pernikahan ini (seharga lebih dari £ 1.000 hanya untuk penerbangan dan akomodasi, itupun setelah menemukan pilihan murah kami sendiri), kami tidak memiliki cuti tahunan yang tersisa setelah pernikahan ini (dua minggu!)."
Baca Juga: Bengkaknya Impor Migas Jadi Penyebab Tertekannya Rupiah
Lebih parah lagi, pasangan pengantin belum membayar apa-apa untuk pesta pernikahan mereka. Dan si ibu meminta pendapat warganet, perlu atau tidak perlukah ia datang ke pesta tersebut?