Masyarakat Timor Leste akan Disuguhi Wisata Belanja

Jum'at, 05 Oktober 2018 | 12:00 WIB
Masyarakat Timor Leste akan Disuguhi Wisata Belanja
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, melakukan dua hari kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pariwisata, Arief Yahya, melakukan dua hari kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya ke Kabupaten Belu, Kota Atambua, Kamis (4/10/2018) hingga Jumat (5/10/2018). Menpar akan hadir di sejumlah event untuk meningkatkan wisata perbatasan (crossborder tourism), demi mencapai target kunjungan 17 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2018 dan 20 juta wisman di 2019.

Di hari pertama, Kamis (4/10/2018), menpar meninjau pos lintas batas negara (PLBN) Motaain. PLBN ini menjadi salah satu pintu masuk (perbatasan) wisatawan dari Timor Leste.

Beliau didampingi Bupati Belu Willybrodus Lay, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT, Marius Jelamu, dan sejumlah pejabat Kementerian Pariwisata, seperti Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran 1, Ni Wayan Giri Adnyani, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran 1 Regional III, Ricky Fauzi, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata, Guntur Sakti,

PLBN ini merupakan bagian dari Nawa Cita Presiden Joko Widodo, yaitu membangun dari daerah terluar. Menpar juga melihat layanan imigrasi dan bea cukai yang baik terhadap wisatawan dari Timor Leste untuk masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Menpar: 20 Juta Orang Singapura Jadi Potensial Wisman

Menurutnya, keberadaan PLBN Motaain dan layanannya yang baik menjadi sangat penting dalam mengembangkan wisata perbatasan.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, melakukan dua hari kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok: Kemenpar)
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, melakukan dua hari kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok: Kemenpar)

"Kesan pertama saya, ketika sampai di Pos Lintas Batas Negara ini keren sekali. Jadi benar bahwa kita memiliki kebanggaan atas kedaulatan bangsa Indonesia," ujarnya.

Ia mengatakan, pariwisata perbatasan atau border tourism, jumlahnya sangat besar di dunia. Ia mencontohkan negara-negara di Eropa yang jumlah kunjungan wisatawannya besar karena ditunjang border tourism.

Seperti Prancis, yang setiap tahunnya dikunjungi 80 juta orang, atau Spanyol yang mencapai 85 juta wisatawan. Begitu juga dengan negara-negara kecil di Eropa, yang dikunjungi 10 juta orang karena ditopang border tourism.

Kemenpar terus mengembangkan pariwisata perbatasan yang saat ini baru memberikan kontribusi sebesar 18 persen di Indonesia.

Baca Juga: Menpar Dijadwalkan Hadir dalam Festival Likurai Timor 2018

"Pariwisata perbatasan, saat ini yang berjalan baru di Kepri (Kepulauan Riau) dan berhasil. Tapi kenapa hanya di Kepri? Padahal kita punya banyak titik sentuh dengan negara lain, seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan di NTT, khususnya di Belu atau Atambua ini," ujar Arief.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI