Suara.com - Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT Mass Rapid Transit (MRT Jakarta), Agung Wicaksono mengatakan, MRT tidak hanya dijadikan moda transportasi, melainkan mampu mengubah gaya hidup urban masyarakat Jakarta, sebab semakin hari jumlah kendaraan pribadi makin bertambah.
Menurut Agung, sejauh ini masyarakat lebih sering menggunakan kendaraan pribadi daripada transportasi umum untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini akan mengakibatkan kota besar seperti Jakarta dan kota penunjang lainnya akan berdampak pada kemacetan.
"MRT akan mengubah gaya hidup dan mobilitas masyarakat Jakarta yang sekarang dalam kondisi darurat karena kemacetan oleh kendaraan pribadi, baik mobil maupun motor," ujar Agung di Tjikinii Lima Restoran, Kamis 4 Oktober 2018.
Sementara itu, gaya hidup yang dimaksud Agung adalah merubah dari yang menggunakan transportasi pribadi menjadi BMW (Bus, MRT, Walk) atau menggunakan bus, MRT dan berjalan kaki dalam mobilitas sehari-hari, sehingga mendorong masyarakat lebih banyak aktivitas fisik yang tentunya menyehatkan.
Baca Juga: Cegah Penyelewengan Data, AAJI Gandeng Ditjen Dukcapil
"Gaya hidup berjalan kaki juga akan didorong dengan penataan trotorar yang lebar disekitar stasiun," lanjut Agung.
Menurutnya, merubah gaya hidup seperti ini dapat mengatasi permasalahan kemacetan di Jakarta. Tak hanya itu, nantinya Transjakarta akan terintegrasi atau menjadi pengumpan masyarkat menuju stasiun MRT.
Selain itu, untuk mendorong masyarakat untuk menggunakan MRT ini, pihak MRT menjamin kenyamanan, keamanan dan dan tentunya kecepatan pagi pengguna Mass Rapid Transit ini. [Annisya Heriyanti]