Wow, Banyuwangi Siap Menjadi Geopark Nasional

Selasa, 02 Oktober 2018 | 18:00 WIB
Wow, Banyuwangi Siap Menjadi Geopark Nasional
Menteri Pariwisata, Arief Yahya. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Konsep geopark memiliki standar sendiri. Di antaranya mengacu pada pengembangan kawasan yang memberikan pengaruh terhadap konservasi, edukasi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Konsep ini diperkenalkan pertama kali oleh UNESCO pada 2000-an. Geopark tidak hanya menjaga kelestarian alam, namun juga meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Saat ini, hanya ada dua geopark di Indonesia telah masuk warisan UNESCO, yakni Geopark Gunung Batur (Bali) dan geopark Gunungsewu (Daerah Istimewa Yogyakarta).

Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar, Rizki Handayani Mustafa menambahkan, pihaknya siap mengakomodir hal tersebut. Caranya dengan merangkul stakeholder pariwisata Academician, Business, Community, Government, dan Media (ABCGM).

Baca Juga: Geopark Ciletuh-Palabahunratu Resmi Jadi "Unesco Global Geopark"

“Rencananya, tahun ini juga Banyuwangi diusulkan sebagai taman nasional geopark. Kami siap mendukung sepenuhnya,” kata perempuan yang akrab disapa Kiki ini.

Ia menambahkan, ekowisata semakin diminati masyarakat, karena masyarakat dapat langsung menerima manfaat sebagai pelaku ekonomi, khususnya pada kegiatan ekowisata, baik secara aktif maupun pasif.

"Kami juga sering menyelenggarakan bimbingan teknis ekowisata. Tujuannya sangat jelas, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pemandu ekowisata menjadi interpreter," tutur Kiki.

Kiki menambahkan, berbagai usaha peningkatan kualitas kegiatan ekowisata di Indonesia terus dilakukan. Tujuan utamanya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Kemenpar sendiri memiliki proyeksi target ekowisata di Indonesia pada 2019, yaitu menarik 3.150.000 wisman. Sebanyak 35 persen diantaranya dihasilkan dari geopark , atau sebanyak 1.102.500 wisman.

Baca Juga: Belitung Disiapkan Jadi Geopark Dunia

Lalu Ekowisata di Kawasan Hutan Konservasi sebesar 40 persen, dan ketiga, ekowisata di kawasan hutan non konservasi sebanyak 25 persen, atau 787.500 wisman.

REKOMENDASI

TERKINI