Siswa Pekanbaru Sayat Tangan Diduga Minum Torpedo, Ini Kata BPOM

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Selasa, 02 Oktober 2018 | 15:21 WIB
Siswa Pekanbaru Sayat Tangan Diduga Minum Torpedo, Ini Kata BPOM
Ilustrasi heboh puluhan siswa SMP Pekanbaru menyayat tangan usai minum minuman energi. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Usai viral minuman kopi Luwak, kini giliran minuman energi Torpedo yang bikin geger Masyarakat Pekanbaru lantaran disebut menyebabkan 56 murid SMP di Riau melakukan aksi menyayat tangannya sendiri usai meniru video challenge menyayat tangan viral di youtube.

Mengutip Antara, hal ini diketahui oleh Kepala Sekolah bahwa banyak  muridnya yang memiliki luka sayatan di tangan. Berawal dari kecurigaan ini, Kepala SMP itu menemukan fakta mengejutkan, yaitu ke-56 siswanya melakukan aksi nekat tersebut usai minum minuman Torpedo.

Sampai berita ini diturunkan, kasus ini kini masih dalam penyelidikan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pekanbaru.

Ketika Suara.com mengonfirmasi kabar tersebut, Kepala BPOM, Penny K Lukito langsung merespon hal ini.

Baca Juga: Jarah Barang Elektronik dan Duit di ATM, 35 Warga Palu Ditangkap

"Saya akan tanyakan langsung dulu ke deputi terkait untuk mengecek kebenarannya," ujarnya saat dihubungi Suara.com via Whatsapp, Selasa (2/10/2018).

Ilustrasi minuman berenergi. (Shutterstock)
Ilustrasi minuman energi. (Shutterstock)

Jangan Sembarang Minum Minuman Energi

Bicara soal minuman energi, Anda harus tahu bahwa mengonsumsi minuman energi berlebihan ternyata bisa menyebabkan kecanduan dan memiliki efek buruk bagi kesehatan.

Minuman energi selama ini kerap dikonsumsi untuk menambah energi bagi mereka para pekerja berat di lapangan. Sayangnya, rasanya yang enak kerap juga dikonsumsi anak-anak muda, yang tidak memiliki aktivitas yang berat.

Belakangan, penelitian menunjukkan bahwa minuman ini memiliki efek negatif pada sebagian anak muda yang berusia di bawah 16 tahun. Peneliti dari Unibersity of Waterloo di Ontario, Kanada, menyebutkan bahwa konsumsi minuman energi ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang cepat hingga memicu kejang pada 55 persen anak berusia 12 sampai 24 tahun.

Baca Juga: Pemerintah Minta Bantuan Alat Berat Kontraktor untuk Gempa Palu

Setelah melakukan penelitian terhadap 2055 anak muda, peneliti mengatakan bahwa minuman energi ini berpotensi menjadi lebih berbahaya dibandingkan minuman berkafein lainnya, karena frekuensi mereka mengonsumsinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI