Suara.com - Operator Akuarium Taman Laut Inubosaki di Choshi, Jepang, diduga telah melakukan penelantaran terhadap puluhan binatang peliharaannya, yakni lumba-lumba dan penguin.
Akuarium Taman Laut Inubosaki sendiri ditutup pada Januari 2018 lalu dengan alasan penurunan jumlah pengunjung akibat gempa dan krisis nuklir pada 2011.
Beberapa mahluk laut yang terlantar di akuarium itu diantaranya adalah lumba-lumba hidung botol dan puluhan penguin humboldt dilansir Odditycentral.
Menurut aktivis Put An End to Animal Cruelty and Exploitation (PEACE), para binatang telah dibiarkan tak terurus bahkan hidup dalam kondisi yang tidak layak.
Baca Juga: Pasha Ungu Wawali Palu Ikut Angkut Galon buat Pengungsi Gempa
Foto dan video yang diambil PEACE menunjukkan lumba-lumba madu hidup mengambang sendirian di kolam kecil di dalam taman air yang telah ditinggalkan tersebut.
Sementara itu, kawanan penguin tampak tinggal di kandang yang remuk diantara puing-puing.
"Saya tidak berharap bahwa hewan-hewan ini akan ditinggalkan. Namun, hingga Februari, orang masih melihat ada hewan di taman tersebut," kata Sachiko Azuma, seorang aktivis PEACE kepada CNN.
Sachiko Azuma telah melakukan penyelidikan dan melaporkan kasus mengejutkan tersebut sejak Maret, namun belum mendapatkan kemajuan apapun.
Tentu besar harapan lumba-lumba dan penguin segera dievakuasi dan diberi tempat layak serta dirawat setelah ditelantarkan Operator Akuarium Taman Laut Inubosaki di Choshi, Jepang.
Baca Juga: Antisipasi Penjarahan, Luhut: Aparat Keamanan di Palu Ditambah