Selamat Hari Batik Nasional, Ini Sejarah Batik yang Diakui UNESCO

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Selasa, 02 Oktober 2018 | 11:55 WIB
Selamat Hari Batik Nasional, Ini Sejarah Batik yang Diakui UNESCO
Hari Batik Nasional [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak 2009, setiap 2 Oktober Indonesia merayakan Hari Batik Nasional. Perayaan ini muncul setelah badan PBB untuk kebudayaan, UNESCO, menetapkan batik sebagai warisan Kemanusiaan untuk budaya Lisan dan nonbendawi (Masterpieces of the oral and intangible Heritage of Humanity). 

UNESCO mengukuhkan batik Indonesia dalam daftar Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Pengukuhan tersebut dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009.

Sejak itulah masyarakat Indonesia mulai dari pelajar, pekerja kantoran, hingga pejabat kerap dianjurkan mengenakan batik setiap 2 Oktober.

Sebelum ditetapkan UNESCO, batik sempat diklaim milik Malaysia, hingga akhirnya masyarakat menjadi tersadar bahwa batik merupakan warisan leluhur yang harus dilestarikan, hingga akhirnya Pemerintah Indonesia bergerak mendaftarkan batik ke UNESCO pada 2008.

Baca Juga: Gempa Palu Belum Bencana Nasional, Jokowi: Penanganannya Cepat

Batik berhasil diakui dunia internasional sebagai warisan budaya asli Indonesia, di bawah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Teknik, simbolisme, dan budaya yang melingkupi kain katun atau sutra yang diwarnai secara manual, yang dikenal sebagai Batik Indonesia, meresap dalam kehidupan orang Indonesia, dari awal hingga akhir," demikian bunyi yang dikutip dari situs UNESCO, Selasa (2/10/2018).

Batik dibuat dengan teknik pewarnaan dengan menggunakan ‘malam’ untuk menutupi sebagian dari kain dalam pewarnaan, di mana dengan teknik tersebut dibuat motif-motif tertentu yang memiliki keunikan dan arti tertentu.

Batik berasal dari bahasa Jawa ambhatik dari kata “amba” yang berarti lebar, luas, kain; dan “titik” atau “matik” yang artinya menghubungkan titik-titik menjadi gambar tertentu pada kain yang luas atau lebar.

Dalam bahasa Jawa, batik ditulis “bathik”. Dengan demikian, pengertian batik adalah seni lukis di atas kain dengan menggoreskan malam (lilin) pada alat bernama canting.

Baca Juga: Cegah Penyakit Infeksi, Jenazah Korban Gempa Palu Segera Dikubur

Banyak orang Indonesia kini memilih menggunakan batik yang penuh warna dan modern sebagai pakaian sehari-hari -- yang cocok untuk dipakai di wilayah yang panas dan lembab seperti di Nusantara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI