Selawatan di Tour de Banyuwangi Menarik Perhatian Peserta Jepang

Senin, 01 Oktober 2018 | 18:00 WIB
Selawatan di Tour de Banyuwangi Menarik Perhatian Peserta Jepang
Peserta Jepang di International Tour de Banyuwangi Ijen (ItdBI) 2018. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelaksanaan International Tour de Banyuwangi Ijen (ItdBI) 2018 mampu menarik perhatian Menteri Pariwisata, Arief Yahya, terutama pada etape II yang start di Stasiun Kalibaru. Flag off etape ini diwarnai selawat yang diiringi musik hadrah, dan peserta mancanegara berebut mengabadikan momen ini.

Untuk lomba balap sepeda internasional, kehadiran selawat dan alunan musik hadrah adalah keunikan, sebab jarang sekali dilakukan. Strategi ini cukup menghibur peserta ItdBI 2018.

“Acara start di Kalibaru, yang diwarnai dengan selawatan dan kumpul kyai-kyai lokal. Tim dari Jepang malah suka. Mereka ikut mukul rebana dan yang selawatan jadi rebutan foto para peserta foto, karena pakai sarung,” kata Menpar, Jumat (28/9/2018).

Yang dimaksud sebagai tim dari Jepang adalah Commissaire 3. Mereka merupakan perwakilan federasi balap sepeda internasional (UCI), Tsunenori Kikuchi.

Baca Juga: 25 Negara Siap Ramaikan International Tour de Banyuwangi Ijen

Melihat atraksi unik ini, Tsunenori langsung larut. Ia turut menabuh rebana. Ia pun nampak asyik dengan pemain hadrah di atas panggung. Kikuchi manggut-manggut meski tak mengerti apa yang dinyanyikannya.

Menteri yang membawa Kemenpar di posisi 1 dan terpilih sebagai #TheBestMinistryOfTourism2018 se-Asia Pasifik di Bangkok ini hanya mengeluarkan satu kata singkat untuk atraksi itu.

“Unik,” katanya.

Flag off etape II ITdBI  direkam oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Sesekali terdengar suara Azwar yang ikut selawatan.

"Balap sepeda internasional di dunia dan di negara manapun tidak ada pembukaan acara dilakukan dengan Selawat. Baru ada di Banyuwangi ini," katanya, saat memberangkatkan peserta di Stasiun Kalibaru, lokasi start etape II.

Baca Juga: Pebalap Tour de Banyuwangi Akan Disuguhi Keindahan Kawah Ijen

Menurut Anas, dikumandangkannya selawat di pembukaan etape kedua itu adalah bentuk upaya mengangkat adat lokal di Banyuwangi. Tak hanya itu, selawat, kata Anas, merupakan media persatuan dan kesatuan bangsa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI