Suara.com - Sulam alis memang lagi tren, dan ada banyak klinik atau salon kecantikan yang menawarkan metode ini.
Itu pula yang ditawarkan oleh Browlab Studio. Sang pemilik, Clara Jessyln mengungkap, berbeda dari studio sulam alis lainnya, studionya berkiblat pada tren alis Korea Selatan yang cenderung datar dan sedikit melekuk di bagian ujungnya.
"Alis di sini nggak berwarna hitam ngeblok, tapi lebih natural. Kita memang bikin teknik khusus yang cocok dengan orang Asia. Makanya layanannya juga beragam, yang dilihat dari bentuk alis asli pelanggan," jelas Clara saat Suara.com temui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Di studio sulam alis yang sudah memiliki tiga cabang di Jakarta dan Tangerang ini, pelanggan bisa memilih teknik tersebut sesuai kondisi alis asli, bentuk wajah dan keinginan mereka. Namun, Clara menekankan, semua tetap akan terlihat natural.
Baca Juga: Ini Tips Beli Mobil Bekas via Online
Seperti teknik Misty Powder, di mana pelanggan akan diberikan sulam alis mirip shading, sehingga alis terlihat lebih penuh dan tidak perlu menggunakan pensil alis lagi. Ada pula teknik Microblading 6D, yakni teknik dengan menggambar helai per helai garis halus yang menyerupai alis asli.
Bedanya, kata dia, pengerjaannya hanya sebatas di permukaan, tidak masuk ke lapisan dalam, tidak seperti tato, sehingga tidak ada bekas.
"Sedangkan yang favorit saat ini, teknik Phibrows namanya. Ini teknik yang terbaru, di mana di sulam seperti bulu asli, dengan serat alis yang terlihat natural, bahkan setelah peel off," ujarnya.
Selain sulam alis, ada pula Crystal Lip Nano, yakni sulam bibir dengan menggunakan bahan dasar herbal, cocok untuk membuat warna lebih cerah dan aplikasi warna lebih merata, serta Eyeliner Embroidary, yakni pengaplikasian tinta pada kelopak mata agar terlihat lebih besar.
Selain itu ada pula beberapa perawatan kecantikan terbaru dan kekinian mulai dari perawatan kuku, waxing, sambung bulu mata dan facial treatment yang bisa dicoba. Harganya mulai dari Rp 2 juta untuk sulam alis hingga Rp 5 juta.
Baca Juga: Kemenkes Kirim Tenaga Medis dan Obat untuk Korban Gempa Palu