Suara.com - Lingkungan bersih tak hanya enak dilihat, tapi juga menyehatkan, kesadaran itulah yang terus menerus digaungkan bahkan dipraktikkan oleh Komunitas Clean the City.
Pada gelaran Asian Games 2018 misalnya, Komunitas Clean the City ambil bagian dalam beberapa acara di Asian Games 2018.
"Pada ajang Asian Games kemarin kita fokus (bersih-bersih) di acara pembukaan, penutupan, pertandingan sepak bola dan voli," kata salah satu pengurus komunitas Clean the City, Yendra Budiana kepada Suara.com, belum lama ini.
Saat pembukaan, Yendra bercerita, lebih dari 100 anggota komunitas terjun langsung mengitari area Gelora Bung Karno untuk melakukan kampanye kebersihan sembari memungut sampah yang dibuang sembarang. Dan pada acara penutupan Asian Games, jumlah anggota yang terlibat menaik tajam menjadi 300 orang.
Baca Juga: Bonus Emas Setara Asian Games, Bolo: Tak Ada Lagi Diskriminasi
Bukan hanya di Jakarta, anggota komunitas ini juga ramai membuat aksi nyata di kota-kota lain. Sebut saja program bersih-bersih lingkungan di area Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, sesaat sebelum pertandingan Timnas Indonesia melawan Uni Emirat Arab.
Ada 30 anggota Komunitas Clean the City yang ambil bagian dalam agenda bersih-bersih di kota satelit Jakarta tersebut.
Komunitas Clean the City sendiri merupakan komunitas kebersihan yang diinisiasi oleh pemuda Ahmadiyah.
Awalnya, agenda bersih-bersih hanya di lingkungan masjid. Tetapi tepat pada malam pergantian 2016, gerakan bersih-bersih dibuat lebih besar dan menjadi kegiatan komunitas berskala nasional.
"Saat itu ramai pro kontra cara menyambut tahun baru dan bagaimana cara bermanfaat dalam merayakan tahun baru. Maka kami buat acara clean the city di berbagai kota di Indonesia," kata Yendra.
Baca Juga: Mantan Istri dan Anak di Sulawesi, Abdee Negara Khawatir
Meski didasari oleh amalan keagamaan, tapi Yendra menampik bahwa Clean the City sebagai komunitas agama. Ia bahkan menyebut anggota komunitas datang dari berbagai latar belakang agama dan golongan.