Suara.com - Tarian khas Banyuwangi, Jejer Gandrung, mengawali opening ceremony International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2018. Kegiatan ini dipusatkan di halaman Kantor Bupati Banyuwangi, Senin (24/9/2018) malam.
Ketua Pelaksana Calendar of Event 2018 Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty, menilai tampilnya Tari Jejer Gandrung sebagai atraksi pembuka sudah tepat.
“Tarian ini adalah khas Banyuwangi, sehingga tepat sekali jika ditampilkan dalam event besar seperti International Tour de Banyuwangi Ijen,” papar Esthy, yang membuka secara resmi lomba balap sepeda ini.
Tari Jejer Gandrung dipentaskan para penari perempuan dengan alunan musik gamelan. Tarian ini menggambarkan masyarakat Blambangan, Banyuwangi, yang selalu hormat dan mengucap syukur pada Dewi Sri (Dewi Padi), karena telah membawa kesejahteraan berupa hasil panen bagi masyarakat.
Baca Juga: Pebalap Tour de Banyuwangi Akan Disuguhi Keindahan Kawah Ijen
Zaman dahulu, Tari Jejer Gandrung dipentaskan setiap selesai panen, namun sekarang, tarian ini ditampilkan dalam penyambutan tamu di Banyuwangi, baik dalam acara formal maupun informal.
“Setiap orang yang melihat tarian ini pasti tertarik. Tak heran jika tarian ini sudah sering tampil dalam event-event berkelas,” paparnya.
Esthy, yang juga Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar menyebut, pada 2017, Jejer Gandrung dipercaya tampil di Istana Negara, tepatnya pada HUT ke-72 RI. Presiden Joko Widodo pun dibuat kagum.
Aksi fenomenal juga pernah dicatatkan Tari Jejer Gandrun lewat atraksi menari di dalam air. Ketika itu Underwater Festival, di Pantai Bangsring Banyuwangi, 4-6 Mei 2018.
Salah satu yang paling membanggakan adalah saat Tari Jejer Gandrung tampil di Amerika Serikat, 7 Juli 2018. Tarian ini tampil di depan 2 ribu pengunjung di berbagai kota, seperti Chicago, Kentucky, Illinois, hingga Minnesota.
Baca Juga: Sambut IMF 2018, Baluran Banyuwangi Akan Dikunjungi 18 Ribu Tamu
“Tari Jejer Gandrung adalah atraksi tepat untuk ditampilkan. Penonton dan wisatawan pun sangat menikmatinya,” papar Esthy.
International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2018 sendiri dipastikan akan berlangsung seru. Sebanyak 19 tim dari 25 negara akan ambil bagian.
Negara-negara yang ambil bagian antara lain, Laos, Korea, Belanda, Jepang, China, Malaysia, Thailand Australia, Vietnam, Filipina, dan Serbia.
"Sangat senang bisa ada di sini. Saya sudah bisa merasakan atmosfer pertandingan yang menyenangkan. Saya akan bertanding dengan enjoy besok," ujar Sjored Rep, pebalap dari Global Cycling Team asal Belanda.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengaku bangga bisa menggelar ITdBI, apalagi mendapat suport dari Kementerian Pariwisata.
"Terima kasih pada semua pihak yang telah mendukung kami. Ini akan jadi energi positif bagi penyelenggaraan ITdBI," kata Anas, lewat sambungan face time.
ITdBI sudah bisa memenuhi persyaratan untuk menggelar balap sepeda 2.1, atau level tertinggi di balapan sepeda UCI.
Manteri Pariwisata, Arief Yahya, memberikan acungan jempol terhadap pelaksanaan ITdBI 2018.
“Sport tourism adalah event yang tepat untuk mendatangkan wisatawan. Terbukti, Internasional Tour de Banyuwangi Ijen diikuti peserta dari 25 negara,” kata menteri yang berhasil membawa Kemenpar di posisi nomor 1 dan terpilih sebagai #TheBestMinistryOfTourism2018 se-Asia Pacific di Bangkok.