Perempuan Cantik di Tempat Ini Bertubuh Mungil dan Pesek Lho!

Rabu, 26 September 2018 | 11:09 WIB
Perempuan Cantik di Tempat Ini Bertubuh Mungil dan Pesek Lho!
Pelopor pendidikan alternatif untuk masyarakat adat, dan Pendiri SOKOLA, Butet Manurung. (Suara.com/Firsta Nodia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perempuan sejatinya dilahirkan dengan konsep cantik yang berbeda antara satu dan lainnya, di Hutan Rimba Jambi misalnya disebut perempuan cantik jika bertubuh mungil dan berhidung pesek.

Nah, berbicara soal cantik, riset Beauty Confidence Report 2017 menemukan fakta bahwa 84 persen dari perempuan Indonesia mengaku tidak tahu betapa cantiknya mereka sebenarnya, dan 72 persen percaya bahwa untuk mencapai kesuksesan, perempuan harus memenuhi standar kecantikan tertentu.

Menanggapi hasil survei ini Butet Manurung, Pelopor Pendidikan Alternatif untuk Masyarakat Adat, dan Pendiri SOKOLA pun punya cerita menarik mengenai definisi cantik yang ternyata berbeda di tiap daerah pelosok Indonesia.

Ia mengatakan bahwa di Hutan Rimba Jambi, perempuan dikatakan cantik bila bertubuh mungil dan berhidung pesek.

Baca Juga: BRI Gandeng BRI Life Pasarkan Asuransi Lentera

Menurutnya kedua imej ini penting dimiliki perempuan Rimba, karena memudahkan untuk menjalani aktivitas sehari-hari seperti memanjat pohon atau menyelami hutan rimba.

Itu sebabnya ketika Butet yang tinggi semampai dan berhidung mancung datang ke sana, ia tak dianggap cantik oleh perempuan setempat.

"Kalau manjat pohon susah nyelip, kalau dikejar ular susah lari kalau kakinya panjang. Itulah makanya mereka merasa perempuan itu cantik kalau badanya mungil sehingga gesit dan tidak keberatan badan kalau memanjat. Begitu juga hidung, kalau terlalu mancung bisa kepentok dan berdarah," ujar Butet dalam temu media kampanye #CantikSatukanKita di Jakarta, Selasa (25/9/2018).

Lain di Rimba Jambi, lain pula di Sumatera Utara. Butet mengatakan masyarakat Batak meyakini bahwa perempuan dianggap cantik jika memiliki kaki yang lebar. Pasalnya di sana mereka harus menginjak-injak padi setelah panen.

Begitu pula di Papua di mana perempuan cantik dipersepsikan jika mampu mengolah sagu.

Baca Juga: Nyabu Bareng Cewek di Hotel, Anggota DPRD NTT Diciduk Polisi

"Setelah berkelana ke daerah-daerah pelosok saya menyadari bahwa ukuran cantik di setiap daerah itu tergantung karakter geografis di situ. Kalau kita tinggi di Rimba maka untuk manjat susah. Jadi kalau perempuan bisa melakukan hal yang diidolakan itu biasanya membuat mereka merasa cantik," tambah dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI