Duh 84 Persen Perempuan Merasa Tak Cantik karena Stereotip Ini

Rabu, 26 September 2018 | 09:04 WIB
Duh 84 Persen Perempuan Merasa Tak Cantik karena Stereotip Ini
Banyak perempuan merasa dirinya tidak cantik. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Stereotip cantik yang menonjolkan imej perempuan harus memiliki tubuh tinggi semampai, langsing dan putih membuat banyak perempuan merasa jauh dari cantik.

Hal ini pun diperkuat dengan hasil riset dalam Indonesia Beauty Confidence Report 2017 yang menunjukkan 84 persen dari perempuan Indonesia mengaku tidak tahu betapa cantiknya mereka sebenarnya, dan 72 persen percaya bahwa untuk mencapai kesuksesan, perempuan harus memenuhi standar kecantikan tertentu. 

Tak hanya itu, hasil riset juga mengemukakan bahwa 92 persen perempuan Indonesia setuju jika setiap perempuan memiliki kecantikan versi mereka sendiri dan 86 persen setuju jika perempuan dapat tampil cantik di usia berapapun.

Menanggapi hasil riset ini Ira Noviarti, Personal Care Director Unilever Indonesia mengatakan kesadaran bahwa sejatinya setiap perempuan cantik dibutuhkan agar kaum hawa Indonesia bisa menemukan potensi hebat dalam dirinya sendiri.

Baca Juga: Kasus Bayi Terlahir dengan Sifilis Kongenital Meningkat

"Perempuan Indonesia cenderung lebih mudah melihat kecantikan pada diri orang lain. Itu sebabnya melalui kampanye #CantikSatukanKita, kami ingin mengangkat urgensi untuk membangun lingkungan yang positif bagi perempuan Indonesia, agar mereka dapat menjadi pribadi yang lebih kuat dalam mengembangkan potensi diri," ujar Ira dalam temu media di Jakarta, Selasa (26/9/2018).

Kampanye #CantikSatukanKita, kata Ira, mendorong para perempuan Indonesia untuk mengunggah foto diri mereka bersama teman di akun instagram, berikut dengan cerita yang memuji penampilan temannya.

Beberapa peserta juga telah berkolaborasi dengan fotografer muda perempuan Indonesia Diera Bachir yang hasilnya ditampilkan pada acara puncak perayaan #CantikSatukanKita, Selasa, kemarin.

Penggunaan platform media sosial untuk menyukseskan kampanye ini, kata Ira, juga berdasar pada hasil riset Indonesia Beauty Confidence Report 2017 yang menunjukkan tingginya interaksi perempuan Indonesia di ranah digital.

Dari riset ini didapati data bahwa setidaknya 9 dari 10 perempuan Indonesia menggunakan media sosial dengan Facebook menjadi platform pertama yang mereka gunakan, setelahnya diikuti Instagram, Twitter dan Snapchat.

Baca Juga: Umur 52 Tahun Kayak ABG, Rahasia Awet Muda Cowok Ini Bikin Emosi

Sayangnya penggunaan media sosial memicu dampak negatif pada rasa percaya diri perempuan.

Di mana hal ini diperkuat dengan fakta bahwa 38 persen perempuan Indonesia suka membandingkan diri dengan orang lain yang menyebabkan mereka menjadi kurang percaya diri.

"Kami berharap perempuan Indonesia bisa saling menginspirasi kecantikannya satu sama lain karena sebenarnya kecantikan tidak dapat diwakilkan hanya oleh standar kecantikan tertentu saja. Dengan demikian, kecantikan masing-masing perempuan Indonesia yang unik ini mampu menjadi kekuatan untuk memaksimalkan potensi dirinya," tandas Ira Noviarti.  

Stereotip cantik yang mengungkapkan perempuan harus memiliki tubuh tinggi semampai, langsing dan putih jangan lagi mempengaruhi perempuan, karena sebenarnya kecantikan tidak dapat diwakilkan hanya oleh standar kecantikan tertentu saja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI